Batang bawah
Batang yang bawah harus memiliki daya
tumbuh yang baik, kompatibel dengan batang atas, berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan hasil batang atas, memiliki sistem perakaran yang baik dan
tahan terhadap angin serta organisme pengganggu akar.
Saat ini biji yang dianjurkan untuk batang bawah berasal dari
klon GT 1, AVROS 2037, BPM 24 dan PB 260. Tanaman untuk batang bawah ditanam
1-1,5 tahun sebelum okulasi dan garis tengah batang bawah harus sudah mencapai
2 cm.
Batang
atas
Batang atas berkorelasi langsung dengan hasil lateks yang
diperoleh. Selain berkorelasi langsung dengan hasil sadapan, batang atas juga
berkaitan dengan ketahanan terhadap penyakit, angin, dan kemampuan kulit dalam
meregenerasi bekas sadapan. Klon-klon anjuran yang dapat digunakan sebagai barang
atas antara lain GT 1 dan AVROS 2037.
Batang atas/entres harus berasal dari kebun yang sudah diketahui
dengan jelas asal usulnya. Umumnya, entres diperoleh dari kebun entres. Kebun
entres seharusnya sudah menjamin kemurnian asal bahan entres. Mata entres dari
kebun entres memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah menghasilkan
tanaman yang pertumbuhannya seragam, memiliki ketahanan terhadap serangan hama
dan pathogen, serta memiliki produksi yang tinggi.
Pemupukan di kebun entres sangat diperlukan guna memperoleh
pertumbuhan kayu okulasi yang baik dan memiliki banyak tunas sehingga dapat
menyediakan entres tidak hanya dari segi kualitas tetapi juga dari segi
kuantitas.
Setelah batang atas dan batang bawah didapatkan, selanjutnya
proses okulasi yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembibitan dan
budidaya tanaman karet secara umum.
Secara umum terdapat tiga jenis bibit hasil okulasi. Ketiganya
adalah stum mata tidur, stum mini, dan bibit polybag.
1. Stum mata tidur
Stum mata tidur merupakan bibit hasil okulasi yang mata
okulasinya belum tumbuh. Untuk bibit stum mata tidur yang berumur kurang dari 1
tahun, panjang akar tunggang yang ideal adalah 45-50 cm dan akar lateralnya 3-5
cm. Stum mata tidur yang berumur 1-2 tahun, panjang akar tunggang ideal adalah
50-60 cm dan akar lateralnya 5-7 cm. Pembongkaran/pencabutan bibit merupakan
salah satu bagian paling penting dan krusial dalam mendapatkan bibit stum mata
tidur.
Stum mini merupakan bibit stum mata tidur yang ditumbuhkan
terlebih dahulu di pembibitan selama 6-8 bulan sebelum pembongkaran. Stum mini
memiliki lebih banyak mata tunas daripada stum mata tidur. Setelah okulasi
dinyatakan berhasil, dilakukan pemotongan setinggi 5-7 cm di atas tempelan
okulasi. Mata okulasi dibiarkan tumbuh dan dipelihara di pembibitan hingga 6-8
bulan. Pada saat berumur 6-8 bulan tersebut tanaman sudah memiliki batang yang
berwarna coklat setinggi 50 cm dan berdiameter 2 cm. Selanjutnya dipotong pada
ketinggian 50 cm atau sekitar 3 cm di atas karangan mata/bekas tangkai daun.
Dua minggu setelah dilakukan pemotongan, bibit baru bisa dibongkar/dicabut.
Pencabutan dengan menggunakan cangkul seperti pencabutan pada stum mata tidur.
Akar tunggang dan akar lateral masing-masing disisakan 40 dan 5 cm baru kemudian
dapat ditanam di lahan pertanaman.
3. Bibit dalam polybag
Bibit polybag merupakan bibit okulasi yang ditumbuhkan di dalam
polybag. Bibit polybag memiliki satu atau dua payung baru setelah itu dapat
ditanam di lapangan. Bibit dalam polybag dapat berasal dari stum mata tidur
atau batang bawah yang diokulasi dalam polybag (okulasi dini dan okulasi
hijau). Ukuran polybag yang digunakan adalah 45 x 30 cm atau ukuran 40 x 12,5
cm dan sebaiknya berwarna hitam.
No comments:
Post a Comment