Usaha peternakan di Indonesia telah di kenal sejak dulu kala. Namun pengetahuan tentang kapan dimulainya proses domestikasi dan pembudidayaan ternak dari hewan liar, masih langka.
Sistem peternakan diperkirakan
telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi (penjinakan
hewan buas atau hewan liar dan sebagainya agar dapat dimanfaatkan kegunaannya
oleh manusia) sapi, anjing, kambing, dan domba. Pada awalnya
proses domestikasi ,hewan berlangsung secara tidak sengaja dimana ada hewan
liar yang mendekat kepada manusia, kemudian tanpa sadar manusia memberi makan
pada hewan liar tersebut yang akhirnya menjadi jinak. Hal yang sama juga
terjadi pada tumbuhan, berupa sisa-sisa ataupun butir buah yang tumbuh didekat
kediaman manusia.
Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum,
yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada
masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya,
mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol). Setelah itu manusia
juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya
serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah. Manusia juga
mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Dengan kedatangan bangsa-bangsa luar
seperti cina, india, arab, eropah
dan lain-lain, maka ternak kuda dan sapi yang di bawa serta, bercampur darah
dengan ternak asli. Terjadilah kawin silang yang menghasilkan ternak keturunan
atau peranakan diberbagai daerah di Indonesia. Disamping itu, dalam jumlah yang
banyak masih terdapat ternak asli. Dengan demikian terjadilah tiga kelompok
besar bangsa ternak yaitu kelompok pertama adalah bangsa ternak yang masih
tergolong asli, ialah ternak yang berdarah murni dan belum bercampur darah
dengan bangsa ternak luar. Kelompok kedua adalah kelompok “peranakan”, yaitu
bangsa ternak yang telah bercampur darah dengan bangsa ternak luar. Kelompok
ketiga adalah bangsa ternak luar yang masih diperkembangbiakkan di Indonesia,
baik murni dari satu bangsa atau yang sudah bercampur darah antara sesame
bangsa ternak “luar”tersebut. Bangsa ternak demikian dikenal dalam dunia
peternakan sebagai ternak “ras” atau ternak “negeri”.
Hewan didomestikasikan ketika perkembangbiakan dan kehidupan mereka dikendalikan oleh manusia. Sepanjang waktu berlalu, perilaku hewan, siklus hidup serta fisiologinya telah berubah secara signifikan. Saat ini begitu banyak hewan ternak yang tidak mampu hidup di alam liar. Anjing didomestikasikan di Asia Timur 15000 tahun yang lalu. Kambing dan domba didomestikan di Asia 8000 tahun yang lalu. Babi didomestikasikan 7000 tahu yang lalu di Timur Tengah dan China.
Pembagian peternakan
Secara umum, peternakan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
Ternak besar (kerbau, sapi, kuda), Ternak kecil (kambing domba, babi, kelinci),
dan ternak unggas (ayam, itik, burung puyuh, burung dara).
No comments:
Post a Comment