Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan. .
Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan
memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis
kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat
kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara
tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil
peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para
pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-syarat suatu
kandang.
A. Fungsi kandang antara lain;
1. Memudahkan pengelolaan
ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan
kotoran/ limbah dan perkawinan.
2. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.
4. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim
(panas, hujan dan angin).
5. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
B. Persyaratan kandang
Pembuatan
kandang untuk ternak perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain dari
segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi
kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan
sekitarnya.
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah
sebagai berikut:
1. Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tetapi kuat, serta
mudah didapatkan dari daerah sekitar.
2. Tidak banyak dilewati lalu lintas umum(jauh dari keramaian)
3. Kandang mudah dibersihkan.
4. Kandang terletak jauh dari tempat tinggal.
5. Pertukaran udara di dalam kandang dapat berlangsung dengan baik.
6. Sinar matahari dapat masuk lansung ke dalam kandang.
7. Lingkungan kandang bersih dan kering.
D. Pemilihan lokasi:
Pertimbangan
yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :
1. Ketersediaan sumber air untuk minum, memandikan dan
membersihkan kandang ternak,
2. Dekat dengan sumber pakan
3. Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran,
4. Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,
5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk
pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan,
6. Jarak kandang dengan pemukiman penduduk jauh
7. Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,
8. Limbah ternak dapat tersalur dengan baik.
E. Konstruksi:
Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang
harus dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta
dorongan yang kuat dari ternak, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara
yang baik sehingga tidak lembab dan tersedia tempat penampungan kotoran beserta
saluran drainasenya.
Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah
setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran
tinggi model kandang sapi Potong yang baik adalah lebih tertutup untuk
melindungi ternak dari cuaca dingin, sedangkan untuk dataran
rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih tinggi dan lebih terbuka.
Tipe dan bentuk kandang disesuaikan dengan status fisiologis dan pola
pemeliharaan ternak seperti kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran,
kandang beranak/ menyusui dan kandang pejantan.
F. Bahan kandang:
Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan
kemampuan ekonomi. Dalam memilih bahan kandang hendaknya dipilih
bahan lokal yang banyak tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu
5 – 10 tahun agar sealam waktu itu kita sudah mempunyai keuntungan/ modal lagi
untuk membuat kandang.
G. Bagian-bagian kandang seperti
1. Lantai kandang
Lantai untuk ternak sapi harus kuat,
tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu
menopang beban yang ada diatasnya. Dapat berupa tanah yang dikeraskan, beton,
pasir semen (PC) dan kayu yang kedap air. Tingkat kemiringan lantai kandang
sangat penting untuk menjaga drainase kandang. Tingkat kemiringan lantai tidak
boleh lebih dari 5% artinya perbedaan tinggi antara lantai depan dengan lantai
belakang pada setiap panjang lantai 1 meter tidak boleh lebih dari 5 cm.
Untuk ternak kambing atau domba, Lantai kandang berkolong
dapat dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak
antar bilah sekitar 5 cm. Jarak antar bilah tidak tidak boleh terlalu rapat
agar kotoran dapatjatuh ke kolong, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar agar
kaki kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan
tanah 60-80 cm.
2. Kerangka kandang
Kerangka kandang dapat dibuat dari bahan yang tersedia di
lingkungan sekitar seperti bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat
dengan bahan-bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama
3. Atap kandang.
Atap kandang berguna untuk menghindarkan temak dari air hujan dan
terik matahari, serta menjaga kehangatan pada malam hari. Bahan atap dapat
dibuat dari genting, daun kelapa atau daun tebu. Atap kandang hendaknya
dibuat miring sekitar 30 derajat, agar air hujan dapat lancar mengalir.
Ketinggian atap hendaknya tidak terlalu rendah agar kandang tidak terasa panas.
Teras kandang harus cukup lebar, agar tampias hujan tidak mengganggu ternak.
Untuk daerah kering beriklim kering sebaiknya ketingggian atap
minimal 3,5 meter untuk menjamin sirkulasi udara didalam kandang.
4. Dinding kandang.
Dinding kandang berguna untuk membentengi. ternak agar tidak
lepas, menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang
domba dapat dibuat dari papan, bilah bambu atau anyaman bambu untuk ternak sapi
dapat memakai besi atau dinding. Di daerah yang anginnya kencang, dinding
tertutup rapat setinggi ternak, sehingga ternak tidak terkena terpaan angin
secara langsung.
kandang yang
baik adalah kandang yang bersih dan nyaman untuk ditempati ternak.
No comments:
Post a Comment