Tuesday, 26 April 2016

ASAL USUL DAN PENGERTIAN PERTANIAN MENURUT PARA AHLI

                     PENGERTIAN PERTANIAN MENURUT PARA AHLI











Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pengertian pertanian menurut para ahli yaitu:
Menurut Mosher (1966), pertanian adalah campur tanagan manusia dalam perkembangan tanaman dan atau hewan, agar dapat lebih baik memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan atau masyarakatnya.
 Darwis menyatakan bahwa pertanian adalah segala usaha manusia untuk membudidayakan tanaman untuk diambil manfaatnya, baik untuk sendiri maupun orang lain.
 Anwas Adiwilaga (1972) mendefinisikan pertanian sebagai kegiatan memelihara tanah , untuk produksi selanjutnya.
 Bishop dan Thoussaint (1972), menurut mereka pertanian adalah suatu perusahaan yang khusus mengombinasikan sumber-sumber dalam menghasilkan hasil pertanian.
Sebagian orang mengartikan pertanian sebagai kegiatan manusia dalam mengolah lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman. baik tanaman semusim maupun tahunan ataupun tanaman pangan. Secara garis besar ilmu pertanian merupakan pengetahuan yang mempelajari kegiatan manusia untuk menghasilkan bahan pangan bagi kebutuhan hidup manusia.Pengertian pertanian dalam arti sempit adalah rakyat yang mengelola perkebunan, kehutanan dan peternakan. Sedangkan secara arti luas pertanian diartikan sebagai suatu jenis produksi yang berlandaskan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Adapun “bertani adalah sebuah proses produksi yang melibatkan tanaman, bahan-bahan yang menjadi kebutuhan makanan tanaman dan kondisi yang membuat tanaman bisa makan dan berproduksi dengan baik”. (Saragih,2008: 17)

 Bentuk-Bentuk Pertanian
Pertanian memiliki beberapa bentuk pertanian.berdasarkan tempat penanamannya bentuk-bentuk pertanian di Indonesia, dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

 Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
 Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
 Pekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.


     Asal Mula Pertanian:
          Pada zaman dahulu manusia hidup dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari alam.
•          Berkahirnya  zaman es pada sekitar 11.000 tahun SM, menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang m waktu relatif singkat dapat  memberikan hasil dan biji serta umbi2an yang dapat disimpan
•         Kondisi ini sangat menguntungkan bagi  perkembangan tanaman semusim, karena dala
•     Ketersediaan biji2an dan polong2an  dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kali, karena perburuan sudah dapat dilaksanakan tidak pada setiap saat
•         Setelah itu mereka mulai melakukan kegiatan pertanian berpindah (shifting cultivation),
•       Setelah itu mereka menggunakan alat pertanian dari batu dan mulai bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman saja
•        Lalu  mereka mulai melakukan pertanian menetap.  Pada zaman ini  mereka sudah mulai menjinakkan hewan untuk diternakkan.
•     Berdasarkan bukti artifek peninggalan sejarah, para ahli berpendapat bahwa praktek pertanian pertama kali dilakukan pada 8000 SM, di ,bulan sabit yang subur di Mesopotamia.
•          Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian beradal dari daerah ini.
•          Daerah ini juga menjadi pusat keanekaragaman  tanaman budidaya (center of origin).
•       Jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan adalah gandum, jelai (barley), buncis, kacang arab dan flax
•        Di Tiongkok, pada dan jelai mulai didomestifikasi pada 7500 SM, kemudian diikuti dengan kedelai, kacang hijau, dan kacang azaki.
•          Pada tahun 5000 SM, di Sahel, Afrika  dikembangkan padi  dan sorgum
•     Secara Umum dikatakan bahwa pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim dunia dan adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini.
Perladangan Perpindahan
•       Perladangan berpindah merupakan suatu sistem pertanian yang dibangun berdasarkan pengalaman masyarakat dalam mengolah lahan dan tanah yang dipraktekkan secara turun temurun
•        Sistem Perladangan Berpindah : pada suatu wilayah tanah hutan, ada suatu area yang dibersihkan dan kemudian ditanami setiap tahunnya untuk perladangan
•      Perladangan berpindah  merupakan suatu sistem pertanian yang terintegrasi dan berkesinambungan dalam ruang dan waktu  yang dilakukan secara berpindah-pindah sebagai ciri utama kearifan  ekologi dari lahan ladang yang satu ke yang lainnya guna mengistirahatkan (fallow) tanah perladangan yang telah diolah beberapa kali
•      Dalam perladangan berpindah (shifting cultiation) merupakan satu diantara teknologi konservasi dalam pertanian yang lebih berintegrasi dengan sistem alami.
•   Pada perladangan berpindah, tahapan pemberaan (fallow) merupakan persentase tertinggi dalam proses penggunaan lahan, dimana tanah hanya digunakan dalam waktu yang pendek, sehingga erosi dan sedimentasi sangat rendah
Sisi Negative Perladangan Berpindah:
A. Selalu dituding sebagai :
1.     Penyebab penggundulan hutan.
2.     Penyebab erosi tanah
3.     Penyebab kebakaran hutan
B. Perladangan berpindah dianggap tidak efisien karena produktivitasnya rendah jika dibandingkan dengan resiko lingkungan yang terjadi
C. Kehilangan nutrien akibat pembakaran dan pencucian (bleaching)
Sisi Positif Perladangan Berpindah:
1.     Kandungan bahan organik disimpan selama masa pemberaan.
2.     Dalam priode pemberaan , tidak meningkatkan CO2 diatmosfir, karena dihutankan kembali
3.     Pembakaran yang dilakukan dapat meningkatkan  pH tanah
4.     Lebih akrab dengan sistem alami dan lebih adaptif, karena mempertahankan struktur alami dari pada merubah ekosistem
5.     Biodiversiti jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertanian menetap
6.     Pada priode pemberaan :
     a. Meningkatkan penyimpanan karbon dalam tanah
     b. Meningkatkan BO dalam tanah
     c.  Meningkatkan produktivitas tanah
Priode Perladangan Berpindah:
a. Di Hutan Sekunder Tua, masa bera mencapai 10-15 tahun.
b. Dihutan Sekunder Muda, masa bera mencapai 5–10 tahun
c. Di hutan sekunder termuda, masa bera kurang dari 5 tahun
Pertanian Rakyat
•    Adalah sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat pada tanah/lahan garapan untuk memenuhi kebutuhan makanan dalam negeri
Ciri Pertanian Rakyat
·         Modal kecil
·         Sistem dan cara pengolehan  lahan sederhana
·         Tanaman yang ditanam adalah tanaman pangan
·         Tidak memiliki sistem Administrasi yang baik
Ciri Pertanian Modern
•          Bersifat menetap
•          Sangat bergantung pada input dari luar
•          (Selama ini) Kurang memperhatikan lingkungan
•          Produkditivas komoditi tinggi

Manfaat pertanian di indonesia
Pertanian memiliki subsektor-subsektor yang memiliki peran dan potensi dalam membangun perekonomian Indonesia. Di bawah ini terdapat beberapa peran dari subsektor-subsektor yang ada di sektor pertanian

1.      Perkebunan Sebagai Komoditi Ekspor
Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mengalami pertumbuhan yang paling konsisten, baik ditinjau dari arealnya maupun produksinya. Berdasarkan data dari Direktorat Bina Produksi Perkebunan (2004), pada tahun 2000 sampai 2003, secara keseluruhan luas areal perkebunan di Indonesia meningkat dengan laju 2,6% per tahun dengan total areal pada tahun 2003 mencapai 16,3 juta ha.
Perkebunan di Indonesia memiliki beberapa komoditas penting, diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu. Pertumbuhan kelapa sawit, karet dan kakao mengalami laju yang pesat diantara tanaman perkebunan yang lainnya yaitu diatas 5% per tahun. Pertumbuhan tersebut pada umumnya berkaitan dengan tingkat keuntungan pengusaha komoditas tersebut yang relatif baik. Selain itu adanya kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal untuk komoditas tersebut.
Selain pertumbuhan areal, produksi perkebunan juga meningkat dengan konsisten pada tahun 2000 sampai 2003 dengan laju 7,6%. Total produksi mencapai 19,6 juta ton pada tahun 2003. Komoditas kelapa sawit dan karet mempunyai kontribusi yang dominan. Produksi kelapa sawit tumbuh pesat dengan laju 12,1% per tahun. Kemudian tingkat pertumbuhan produksi komoditas kakao dan kopi juga relative pesat pada periode tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga-harga produk perkebunan pada tahun 2003.

Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang penting karena mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Subsektor ini juga menyerap tenaga kerja sehingga angka pengangguran bisa berkurang. Sampai tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor ini diperkirakan mencapai sekitar 17 juta jiwa. Jumlah lapangan kerja tersebut belum termasuk ke dalam industri hilir perkebunan.

               
               
2.      Agroindustri Sebagai Pemoles Hasil Pertanian
Pertanian merupakan isu sensitif dan penting yang menjadi ciri sosial ekonomi bagi sebagian besar dari negara-negara berkembang di dunia. Namun, negara maju yang sudah menjadi negara industri, yang memiliki jumlah petani dan kontribusi pertanian yang kecil ternyata juga ikut membela dengan serius sektor pertaniannya.
Di Indonesia, kita jumpai banyak sekali industri-industri yang bergerak dalam mengelola hasil-hasil dari sektor pertanian. Selain itu banyak hasil karya anak bangsa yang mengubah hasil pertanian sebagai bahan baku yang kemudian disulap menjadi barang yang sangat bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Contohnya pemanfaatan pelepah pisang yang dibuat menjadi berbagai kerajinan tangan. Biji-biji jarak yang kemudian diolah menjadi biodiesel. Hasil dari perkebunan tembakau, karet, kopi, tanaman sayur dan hortikultura serta masih banyak lagi industri-industri pertanian yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam pembangunannya, industri pertanian tidaklah lepas dari perkembangan teknologi. Pemanfaatan hasil pertanian sebagai bahan baku industri mampu memberikan kontribusi tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran di Indonesia secara perlahan-lahan dapat menurun. Peran bioteknologi juga sangat diperlukan di sektor ini, sehingga menjadi peluang untuk tenaga-tenaga ahli dalam bidang pertanian untuk bekerja.


            
3.      Agroekowisata Sebagai Pemikat Wisatawan
Negara Indonesia memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang menjadi ciri khas tersendiri sebagai negara yang beriklim tropis. Hal ini jarang sekali diperhatikan dan dirawat oleh masyarakat Indonesia itu sendiri sehingga kurang optimal dalam pemanfaatannya. Salah satu manfaatnya adalah sebagai objek wisata.
Pada hakikatnya manusia mempunyai daya imajinasi yang tinggi sehingga memerlukan keindahan-keindahan yang akan menyegarkan kembali daya imajinasi yang mulai jenuh akibat dari kesibukan-kesibukannya yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Meski sudah ada objek wisata alam yang telah tersedia, namun jarang sekali objek wisata yang memberikan perpaduan dari keindahan susunan bentang alam dengan produk-produk pertanian.
Agroekowisata menawarkan berbagai ekosistem pertanian serta bentang alam yang khas yang akan menjadi wahana baru untuk para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi yanbesar dalam perekonomian Indonesia dalam bentuk penghasilan devisa.

No comments:

Post a Comment