Okulasi
adalah salah satui teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan
menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman lain yang dapat
bergabung( Kompatibel) yang bertujuan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari
setiap komponen sehingga di peroleh perumbuhan dan produksi yang baik. Prinsip
okulasi sama yaitu penggabungan batang bawah dengan batang atas, yang berbeda
adalah umur batang bawah dan batang atas yang digunakan sehingga perlu teknik
tersendiri untuk mencapai keberhasilan okulasi. Kebaikan yang diharapkan dari
batang bawah secara umum adalah sifat perakarannya yang baik, sedang dari
batang atas adalah produksi Latex yang baik. Bila bibit yang di okulasi ini di
tumbuhkan dilapangan dikatakan tanaman okulasi sedangkan tanaman asal biji yang
di tumbuhkan dilapangan disebut tanaman semai,
Dikatakan teknik okulasi konvensional karena metoda
okulasi inilah yang umum digunakan untuk mempersiapkan bentuk bahan tanaman
secara komersial hingga munculnya teknik yang baru yaitu: okulasi hijau (Green
budding) okulasi konvesional ini disebut juga okulasi coklat ( brown budding)
Cara okulasi mata tunas pohon karet
Kesiapan
Batang Bawah
Lilit batang tanaman berkisar
5-7 cm diukur pada ketinggian 5 cm dari permukaan tanah
Tunas ujung dalam keadaan
tidur atau daun tua
Pembuatan Jendela Okulasi
Tahapan kegiatan pembuatan jendela okulasi :
Tahapan kegiatan pembuatan jendela okulasi :
Batang bawah dibersihkan dari
kotoran / tanah dengan menggunakan kain lap bersih
Batang bawah yang sudah
bersih diiris vertikal
Irisan sejajar dibuat dua
buah sebanyak 25 batang dengan ukuran 5-10 cm dari permukaan tanah
Panjang irisan 5-7 cm
Lebar irisan 1/3 lilit batang
Buatlah potongan melintang di
atas irisan vertikal tadi dan dibukakan sedikit ujungnya untuk bukaan dari atas
dan di bawah irisan vertikal untuk bukaan dari bawah
Penempelan mata dimulai dari
batang pertama dan setelah selesai semua, dimulai lagi membuat irisan sebanyak
25 batang, demikian seterusnya.
Perisai mata okulasi dibuat
dengan mengiris kayu entres yang bermata baik, dengan ukuran lebar 1 cm dan
panjang 5-7 cm
Untuk bukaan jendela okulasi
dari tas maka posisi mata pada kayu entres menghadap ke atas
Untuk bukaan dari bawah,
posisi mata pada kayu entres menghadap ke bawah
Penyayatan perisai mata
okulasi dilakukan dengan mengikutsertakan sedikit bagian kayu Lepaskan kulit
dari kayu dengan hati-hati dengan cara menarik bagian kayunya perisai mata
harus diusahakan tidak memar, dan bagian dalam klitnya tidak terpegang atau
terkena kotoran
Perisai mata okulasi yang
baik adalah perisai mata yang pada kulit bagian dalam ada titik putih yang
menonjol
Apabila kulit bagian dalam
berlubang berarti mata-nya tertinggal pada bagian kayu dan perisai ini tidak
boleh ditempelkan pada batang bawah.
Penempelan Perisai Mata
Okulasi
Penempelan perisai mata okulasi dilakukan pada batang bawah segera setelah jendela okulasi dibuka.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
Setelah perisai mata okulasi
disiapkan, secepatnya jendela okulasi dibuka dan perisai mata dimasukkan ke
dalam jendela
Jendela okulasi ditutup
dengan cara menekan bagian ujung jendela, bersamaan dengan itu bagian ujung
perisai yang dipegang dipotong dan dibuang
Perisai mata okulasi
diusahakan tidak bergerak agar tidak merusak mata
Jendela okulasi yang sudah
ditutup langsung dibalut
Bahan untukn pembalut adalah
pita plastik okulasi
Untuk bukaan dari bawah maka
pembalutan dimulai dari bawah, demikian juga sebaliknya
Balutan dilakukan dua kali
dan dilebihkan sekitar 2 cm di bagian atas dan bawah jendela okulasi
Pembukaan dan Pemeriksaan
Okulasi
Setelah okulasi berumur 2-3
minggu, maka balutan okulasi dapat dibuka untuk diperiksa keberhasilannya
Balutan dibuka dengan cara
mengiris plastik okulasi dari bawah keatas, tepat disamping jendela okulasiSelanjutnya
jendela okulasi dibuka dengan cara memotong lidah jendela okulasiKeberhasilan
okulasi dapat diketahui dengan cara membuat cungkilan pada perisai mata okulasi
di luar matanya. Apabila cungkilan berwarna hijau berarti okulasi dinyatakan
berhasilOkulasi yang berhasil ditandai
dengan cara mengikatkan bekas potongan plastik okulasi pada bagian
batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi
Ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi keberhasilan okulasi yaitu:
a. Keterampilan, kebersihan
dan kecepatan mengokulasi
b. Pemilihan entres atau kayu
okulasi dengan mata tunas yang masih dorman
c. Keadaan iklim pada musim
kemarau tanaman karet mengalami gugur daun, kurang baik untuk pengokulasian
karena adanya gangguan visiologis. Yang baik adalah pada awal dan akhir musim
penghujan, pada musim hujan juga tidak baik, air hujan dapat meresap pada luka
okulasi yang dapat mengakibatkan busuk. Kelembaban tinggi baik untuk
perkembangan jasad renik pada sisa-sisa latex dari luka okulasi, ini dapat dapat
menyebabkan kegagalan pengokulasian.
No comments:
Post a Comment