Sanitasi
kandang, peralatan, dan lingkungannya merupakan suatu usaha pencegahan terhadap
penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang
berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Sanitasi kandang dan
peralatan pada peternakan unggas pedaging merupakan salah satu tindakan dari
beberapa cara yang perlu dilakukan sebagai pencegahan berjangkitnya wabah
penyakit di peternakan tersebut. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik,
bersih secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan
bersih secara mikrobiologis. Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi tersebut
untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan baik pada
manusia maupun ternak.
Tujuan
sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan
adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas
kotoran dan bibit penyakit. Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit
penyakit adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada pemeliharaan ternak
unggas pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode
pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum biasa dibersihkan setiap hari.
Baik pada saat membersihkan peralatan maupun kandang,biasa digunakan bahan
sanitasi yang penggunaannya sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya
disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi
kandang.Oleh karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara
rutin supaya bibit penyakit tidak mempunyai kesempatan berkembang dan
menyerang kekebalan tubuh ternak unggas pedaging. Hal ini penting
mengingat hanya ternak yang sehat yang dapat memberikan produksi optimal, yang
pada akhirnya memberikan keuntungan sebagai tujuan usaha peternakan unggas
pedaging.
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebelum melakukan sanitasi kandang, peralatan, dan
lingkungannya, yaitu:
1.
Ruang/kandang dan peralatan yang akan disanitasi.
2.
Metode sanitasi yang akan digunakan.
3.
Bahan sanitasi atau zat kimia yang akan digunakan dan aplikasinya.
4.
Monitoring program sanitasiyang akan dilakukan.
5.
Harga bahan sanitasi (bahan kimia) yang akan digunakan.
6.
Keterampilam pekerja yang akan melakukan sanitasi.
7.
Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan.
Bahan-bahan Sanitasi
Desinfestasi merupakan
suatu proses pemusnahhamaan untuk membunuh parasit terutama parasit-parasit di
luar tubuh ternak (ektoparasit). Bahan kimia yang digunakan untuk desinfestasi
disebut desinfestan. Desinfestan yang dapat digunakan adalah : formalin,
insektisida. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampur desinfestan dengan
air (perbandingan sesuai dengan label), disemprotkan pada kandang, tempat pakan
dan tempat minum (yang masih tersisa terlebih dahulu dibuang), baru kemudian
disemprot.
Desinfeksi
adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik yang dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan cara membunuh
mikroorganisme patogen.Desinfeksi merupakan proses pemusnahhamaan untuk
membebaskan segala bentuk jasad renik dengan cara membunuh kuman (bakterisida)
untuk menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatis) dengan suatu bahan kimia.
Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi disebut desinfektan. Desinfektan
merupakan bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan
dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan
pakaian. Desinfektan yang dapat digunakan untuk desinfeksi antara lain :
kreolin, lisol, deterjen, antiseptik. Antiseptik merupakan bahan kimia yang dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan
lain-lain pada jaringan hidup. Caranya, kandang dan perlengkapannya yang telah
dicuci/dibersihkan, kemudian disemprot dengan menggunakan campuran air dan
desinfektan.
Faktor
kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam suatu usaha
peternakan . Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu
prioritas utama di samping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang
memadai. Sanitasi kandang ternak merupakan usaha dalam rangka membebaskan
kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya dengan mengunakan
obat-obatan pengendali seperti disinfectan pada dosis yang dianjurkan. Tindakan
ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang akan ditempati oleh ternak.
Jika ternak mengalami sakit dikandang, maka harus dipilih jenis
disinfectan pada dosis yang lebih tinggi agar penyakit yang sama tidak
menyerang pada penyakit yang lain. Sanitasi dapat menjamin ternak lebih sehat,
sebab lingkungan yang kotor dapat memancing bibit penyakit. Sanitasi terhadap
kandang harus dilakukan secara menyeluruh, yakni terhadap lingkungan sekitar
dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan ternak. Lingkungan yang kotor
dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi berbagai jenis
serangga penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap darah dapat bersarang
dicelah-celah kandang sehingga merupakan sasaran utama dalam melakukan
sanitasi. Usahakan kandang selalu di bersihkan dua kali sehari, yaitu
pada pagi dan sore hari. Semakin bersih kandang maka kenyamanan ternak juga
akan semakin tinggi. Disisi lain, kalau kandang bersih, maka kandang dan
ternak yang dipelihara juga akan nyaman untuk dilihat, tidak kotor dan tidak
kumuh. minimal ternak kita
tidak gampang sakit. Beberapa hal
yang harus dilakukan dalam sanitasi kandang ternak adalah sbb :
KANDANG BEBAS DARI GENANGAN AIR Genangan air merupakan tempat yang
bagus untuk berkembang biak nyamuk dan dapat membantu penyebaran penyakit.
Serangan nyamuk dalam populasi yang banyak dapat menganggu ternak dalam
beristirahat. Jika genangan air membasahi kotoran ternak yang jarang
dibersihkan, maka gangguan ini akan semakin parah, seperti gangguan pernafasan
yang disebabkan oleh gas amonia. Dan bau yang timbul dari kotoran seperti itu
mengundang kedatangan lalat dan menyediakan tempat yang baik untuk tempat
berkembang biak lalat. Gangguan lalat dalam jangka panjang akan memberikan
pengaruh yang lebih merugikan dibanding dengan serangan nyamuk. Sehingga usaha
pencegahan, pemberantasan sarang nyamuk dan sarana yang dapat memungkinkan
lalat berkembang biak dapat menjadi prioritas utama. Agar supaya kotoran ternak
dan air kencingnya tidak mengumpul, maka kandang seharusnya dibersihkan minimal
2 kali sehari. untk menghindari genangan air diperlukan juga desain kandang
khusus, sehingga peternak atau anak kandang dapat dengan mudah membersihkan
kandang.
SINAR MATAHARI Sinar matahari pagi mengandung ultraviolet yang berperan
sebagai energi dan mencegah gangguan rakhitis, terutama pada ternak yang selalu
dikandangkan secara terus menerus. Sinar ultraviolet secara alami akan membunuh
kuman-kuman penyakit setiap saat. Jadi sinar matahari dapat berperan sebagai pengendali
yang sangat efektif. Masuknya sinar matahari ke dalam kandang akan membuat
kandang menjadi lebih kering, tidak
lembab dan selalu berudara segar. Kalau tempat memungkinkan, usahakan di dalam
pembuatan kandang menghadap ke timur, sehingga pada waktu siang hari,
kandang dapat memperoleh sinar matahari secara maksimal.
PENGATURAN VENTILASI Konstruksi kandang haruslah
memungkinkan terjadinya pertukaran udara secara sempurna. Ventilasi yang buruk
akan merugikan kesehatan ternak, karena gas-gas kotor dari faces maupun hasil
pernafasan tidak dengan cepat terbuang keluar kandang.
nice info
ReplyDeleteNice
ReplyDelete