Adapun organ pencernaan utama(organ primer)pada ayam
dari bagian depan sampai ke bagian belakang adalah sebagai berikut : paruh
(mulut), kerongkongan (esophagus), tembolok (crop), perut kelenjar
(proventrikulus), empedal (Gizzard), hati (lever), usus halus (small
intestine), usus besar (Rectum), usus buntu (ceca), cloaka
dan Vent.
Sementara organ pencernaan
tambahan yaitu antara lain:
1- Pancreas
-kantong empedu(Gallblader)
2- Hati
Fungsi Dari Masing-Masing Organ Diatas Antara Lain:
1. Mulut
Mulut
ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak, tetapi
memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas
melekat pada tulang tengkorak dan yang bawah bergantung. Langit-langit
kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke
bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak
menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap
air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan
membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi.
Kedua
rahang berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki
permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke
esophagus. Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut.
Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi
perubahan pada pencernaan di sini.
2. Esophagus
Esophagus
sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran
ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam
kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga
makanan menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang
mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk
gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.
3. Crop (tembolok)
Sebelum
kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu
sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok
berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses
pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di
lanjutkan aktivitasnya di tembolok.
4. Proventriculus
Proventriculus
adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard
(empedal). Kadang-kadang di sebut glandula stomach atau true
stomach. Di sini, gastric juice di produksi. Pepsin, suatu enzim
untuk membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh
glandular cell. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka
tidak ada pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim
mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini.
5. Gizzard (empedal)
Gizzard
sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di
antara ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot
yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa
permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan
gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi.
Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat.
Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit,
karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil
yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar
lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di
gizzard untuk beberapa jam.
6. Usus halus (small intestine)
Usus
halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk
pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi
mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak
untuk mempermudah proses absorpsi.
Pada
ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis,
usus halus di bagi menjadi tiga bagian,
yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
· Duodenum(12 jari)
- Bermula dari ujung distal
gizzard
- Bermuara 2 saluran yaitu
dari pancreas dan kantong empedu.
1. kantong empedu
2. pankreas menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice
yang mengandung enzim:
Amilase
:mengubah tepung jadi gula
Tripsin :
mengubah protein jadi peptide
Lipase :
mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
· Jejenum dan Ilium
- Merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran
pencernakan ayam.Ada beberapa ahli yang menebut kedua segmen tsb
disebut usus halus bagian bawah
- Langsung berbatasan dengan usus besar.
· Jejenum (Usus kosong )
- Makanan mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan didindig usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai
berikut :
- Enterokinase : fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
- Erepsin: mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino
- Maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa
- Disakarase: mengubah disakarosa menjadi monosakarida
- Peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Sukrase: mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
- Lipase: mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
· Ilium = Usus penyerapan
Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih
sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan
pembuluh kapiler.
7. Ceca (usus buntu)
Diantara
usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus
buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm.
Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan
tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit
air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa
bakteri.
8. Usus besar
·
Panjang usus besar sekitar 10 cm dan
diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada ayam dewasa
Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan
kloaka
Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan.
didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa
makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan mudah di
keluarkan.
Bagian akhir usus besar (rectum) tidak
terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan
terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
9. Kloaka
· Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat
saluran pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
· Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat
(dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa
pencernaan atau tinja.
· Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran
pencernaan.
10. Vent
Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam
betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau
tidak. Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi.
11. Organ pencernaan tambahan
Organ-organ
tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam
saluran pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut
yaitu pangkreas, lever, kantong empedu.
a. Pancreas
Pangkreas
terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas
merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun
sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan
hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas
mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus
halus, yaitu pencreatic juice. Cairan ini selanjutnya mengalir
kedalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim
yang kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan protein.
Beberapa
enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan
menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim
proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim
yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b. Liver (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan
yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar
kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi
fisiologi hati sebagai beriku:
1. Sekresi empedu.
2. Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.
3. Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.
4. Penyimpan vitamin.
5. Penyimpan karbohidrat.
6. Destruksi sel-sel darah merah.
7. Pembentukan protein plasma.
8. Inaktifasi hormon polipeptida.
Fungsi
utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting
dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti
kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan
karena produk akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume
empedu tergantung pada.
1. Aliran darah
2. Status nutrisi unggas
3. Tipe pakan yang dikonsumsi
4. Sirkulasi empedu enterohepatic.
c. Kantong empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa
jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus.
Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu
mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri
tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui
bagian ini secara langsung ke usus.
Banyak sekali penyakit pada ayam yang dapat diagnosa melalui
sistem pencernaannya, seperti E- Coli, Salmonella, Cholera, Coccidia, dan
lainnya.
Terlalu
sulit untuk menentukan infeksi yang menyebabkan ayam mati apalagi kita
mendiagnosanya secara kasat mata (perubahan fisik dari luar) seperti lesu,
tidak mau makan sehingga penurunan berat badan, sehingga untuk meneguhkan
diagnosa yang menyebabkan hewan mati terkadang perlu dilakukan bedah bangkai
(nekropsi) terhadap ayam yang mati. Untuk dapat melihat dan memastikan
perubahan-perubahan yang terjadi pada pencernaan ayam yang nantinya dapat
dilakukan diagnosa dan akhirnya kita dapat meneguhkan apa penyebab ayam
tersebut mati. Jadi Pengetahuan kita tentang sistem pencernaan ayam sangat di
perlukan untuk melakukan bedah bangkai nantinya sehingga diagnosa kita tepat.
No comments:
Post a Comment