Friday, 22 April 2016

FERTILISASI ,PUERPUREUM PADA TERNAK

         FERTILISASI PADA  TERNAK SAPI
Fertilasi adalah peristiwa meleburnya sperma didalam ovum dan membentuk janin. Perjalanan spermatozoa bertemu dengan ovum diatur oleh alam secara otomatis dengan otak sebagai pusatnya. Hormon-hormon sebagai pembawa pesan dari otak dan urat daging serta sel-sel saluran reproduksi sebagai pelaksananya. Pada sapi sperma disuntikan di mulut serviks atau pintu 4 serviks, dan pada ternak domba dan kambing sperma hanya disuntikan dimulut serviks. sedangkan pada ternak babi dan ternak kuda sperma disuntikan di ujung terdalam serviks/ lumen serviks. Kegunaan serviks pada ternak adalah sebagai penyeleksi spermatozoa, yang dimaksudkan serviks disini berfungsi sebagai penghambat perjalanan spermatozoa pertama, spermatozoa yang tidak dapat menembus serviks akan mati dan hancur atau ditelan oleh sel-sel Phagocyte, dan yang mampu bertahan dapat melanjutkan ke uterus secara bergelombang (tidak serentak). Pengaturan perjalanan ini diperlukan untuk menghadapi kemungkinan tertundanya Ovulasi, karena itu pada perkawinan alam jika sapi/ ternak lain dikawinkan terlalu cepat. maka spermatozoa akan langsung menuju uterus padahal sel telur belum sampai ke uterus makanya jangan terlalu cepat untuk mengkawinkan sapi baru saja terlihat birahi harus menunggu waktunya kalau tidak spermatozoa yang tidak bertemu dengan sel telur akan terus menuju perut dan hilang begitu saja, dan fertilasi tidak terjadi,











Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gametyang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti padatumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi,




PUERPUREUM PADA SAPI
Puerpureum adalah waktu dan perubahan yang terjadi pada induk hewan yang telah selesai melahirkan anak dan mengeluarkan plasentanya sampai kembali lagi ke dalam siklus birahinya yang normal. Perubahan yang paling terpenting dalam periode ini adalah regenerasi endometrium, involusi uterus dan birahi setelah partus. Yang dimaksud dengan Involusi Uterus adalah peristiwa mengecilnya kembali uterus keukuran normal sebelum mengalami kebuntingan (volume uterus menjadi kecil). Dalam pengecilan ini termasuk proses Regenerasi Endometrium yaitu pengecilan serat-serat urat daging Myometrium dan pembuluh-pembuluh darah uterus.
Mengenai banyaknya waktu yang dibutuhkan mengembalikan ukuran uterus ke ukuran normal pada sapi baru beranak yaitu pada hari ke 18 setelah sapi partus itupun setelah dilakukan palpasi rektal, sedangkan pada sapi yang sudah beranak berkali-kali uterusnya akan kembali keukuran normal pada hari ke 20 setelah partus. Menurut para peneliti menyatakan bahwa pengamatan proses involusi uterus pada umumnya memakan waktu 47 - 50 hari setelah partus. Berdasarkan pengamatan ini sapi dapat dikawinkan lagi setelah sapi mengalami 2 kali siklus birahi dan pada siklus birahi 3 baru bisa dikawinkan dengan pejantan lain atau kawin suntik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ternak, pada sapi CL Graviditatum mengalami regenerasi yang cepat setelah fetus dilahirkan.Estrus bisa terjadi  30-70 hari setelah kelahiran fetus. Jarak waktu ini bisa panjang bila anak ternak itu menyusu langsung pada induknya. Makanya jika pedet sudah cukup umur untuk dipisah nyusu harus segera dipisahkan kalo tidak sapi tidak akan menunjukan gejala birahi. 
Pada sapi perah ditemukan dari hasil penelitian menunjukan jika sapi hanya diperah 2 kali sehari maka sapi akan menghasilkan jarak waktu datangnya estrus pertama setelah melahirkan akan lebih panjang daripada sapi yang diperas susunya 4 kali sehari.

1 comment: