Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium;
jamak: bacteria adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi,
terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 (setelah
ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.
TUJUAN MEMPELAJARI BAKTERI;
1,Bakteri ada yang merugikan,mis;sebagai
penyebab penyakit/patogen pada manusia,hewan, dan tanaman.
2,Untuk melawan atau mencegah dan mengontrol
penyakit tsb di perlukan kemampuan ahli bakteriologi.
3,Bakteri juga ada yang
menguntungkan,penghasil anti biotik,enzym,biopestisida,biofertilizer, biomining,fermentasi makanan
yoghurt,keju,nata de coco,dll
KESIMPULAN MEMPELAJARI BAKTERI
-memamfaatkan bakteri sebesar-besarnya untuk
bakteri yang menguntungkan,
-Sedangkan untuk bakteri yang
merugikan,bagaimana mengontrol dan membasmi
bakteri tersebut
sebaik-baiknya.
Ciri Ciri Morfologi Bakteri
Morfologi bakteri
sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya menggunakan morfologi sel
untuk informasi taksonomi. Namun demikian morfologi tetap bernilai dalam
taksonomi. Morfologi bakteri yang dipertimbangkan adalah :
A. Bentuk sel bakteri
Pada umumnya bakteri
dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan bentuknya) yaitu:
1. Kokus (Coccus)
adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi
sebagai berikut:
- Mikrococcus, jika
kecil dan tunggal
- Diplococcus, jka
berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika
bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina, jika
bergerombol membentuk kubus
- Staphylococcus, jika
bergerombol
- Streptococcus, jika
bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus)
adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus, jika
bergandengan dua-dua
- Streptobacillus,
jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum)
adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
- Vibrio, (bentuk
koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
- Spiral, jika
lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika
lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
B. Ukuran sel bakteri
- Sangat kecil dan
bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
- Diamati dengan
mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
- Detil struktur sel
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron
Struktur Sel bakteri
Struktur Sel bakteri
dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :
1. Dinding sel
2. Bagian internal
berupa protoplasma yang mengandung :
• Membran sel
• Inclusion body
• Mesosom
• Ribosom
• Nukleoid (DNA)
3. Bagian eksternal
• Kapsul
• Flagela
• Pili
Dinding sel
Dinding sel bakteri
sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang merupakan polimer
unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya dinding sel adalah-
memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur
pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah untuk
menunjukan perbedaan yang mendasar dalam organisasi struktur dinding sel
bakteri atau cell anvelope.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal,
terdiri dari berlapis-lapis polymer peptidoglycan (disebut juga murein).
Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika
dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri Gram negatif memiliki
dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan
tipis outer membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara
peptidoglycan dan lapisan LPS disebut periplasmic space (hanya ditemui pada
Gram negatif) adalah zona berisi cairan atau gel yang mengandung berbagai
enzymes dan nutrient-carrier proteins. Kompleks Crystal violet-iodine mudah
lolos melalui LPS dan lapisan tipis peptidoglycan ketika sel diperlakukan
dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan pewarna tandingan Safranin O,
pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel bakteri Gram negatif.
Protoplasma
Yaitu semua material
yang terdapat didalam dinding sel.
A. Membran sel :
Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid yang tersusun
bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym untuk reaksi
– Pori untuk proses
difusi
– Reseptor untuk
transpor
– Reseptors untuk
mengenal, komunikasi, dan penempelan.
B. Sitoplasma :
Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran. Terdiri dari 80%
air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik (protein, lemak,
karbohidrat, dll), senyawa anorganik.
C. Ribosom : organel
sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
D. Mesosome :
Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule, atau lamela
E. Nukleoid : Material
genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk circular (melingkar), membawa
sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
F. Plasmid : Material
genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk melingkar tetapi ukuran lebih
kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan ketahanan terhadap antibiotik,
ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi tidak membawa
sifat untuk viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah antar bakteri, atau dari
bakteri ke sel tanaman inang (contoh pada Agrobakterium tumefaciens).
Bagian eksternal
A. Flagela
Berfungsi sebagai alat
gerak, struktur utamanya adalah protein yang disebut flagellin, fleksibel,
ukuran diameter10-15μm, dengan panjang 10-20μm. Berdasarkan tempat dan jumlah
flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
-Atrik, tidak
mempunyai flagel.
-Monotrik, mempunyai
satu flagel pada salah satu ujungnya.
-Lofotrik, mempunyai
sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
-Amfitrik, mempunyai
satu flagel pada kedua ujungnya.
-Peritrik, mempunyai
flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
B. Pili/Fimbriae
Merupakan alat untuk
menempel pada permukaan (adhesin) substrat. Pili ada yang khusus digunakan
untuk konjugasi, disebut pili sex. DNA bakteri dapat ditransfer dari satu sel
bakteri ke sel bakteri lain selama proses konjugasi.
C. Kapsul/envelope
Merupakan selubung sel
bakteri berupa extracellularpolysacharide (EPS). Berupa kapsul bila melekat
erat pada dinding sel atau berupa lendir dengan struktur longgar Berfungsi
sebagai pelindung sel dari kekeringan dan serangan mikroorganisme lain; alat
untuk melekat pada permukaan; berperan dalam penyerapan ion selektif; dan dalam
interaksi inang-patogen.
Reproduksi Bakteri
Bakteri umumnya
melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak
kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Selama proses pembelahan, material
genetik juga menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya
sendiri pada dua sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat
singkat.Pada kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap 20 menit.
Cara Reproduksi
Bakteri selain pembelahan biner antara lain :
1. Konjugasi :
reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan genetik sebelum membelah diri,
sehingga turunannya memiliki gen baru. Material genetik ditransfer melalui pili
sex.
2. Transformasi –
bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah mati dari lingkungannya.
3. Transduksi – virus
menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri. Metoda ini digunakan dalam
bioteknologi untuk menghasilkan bakteri yang dapat menghasilkan insulin.
Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi adalah
meletakkan organisme kedalam kelompok taksonomik berdasarkan persamaan karakter
yang dimiliki. Klasifikasi Bakteri Patogen Tanaman mengikuti Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology, Ninth Edition (1994) :
KINGDOM PROKARIOT
BAKTERI – Memiliki
membran dan dinding sel
Devisi I :
GRACCILICUTES – Bakteri Gram negatif
Klas : PROTEOBACTERIA
– Umumnya bersel tunggal
Famili :
Enterobacteriaceae
Genus : Erwinia
Famili :
Pseudomonadaceae
Genus : Acidovorax,
Pseudomonas, Rhizobacter, Xanthomonas, Xylophilus
Famili : Rhizobiaceae
Genus : Agrobacterium,
Rhizobium
Famili : -
Genus : Xylella
Devisi II : FIRMICUTES
– Bakteri Gram Positif
Klas : FIRMIBACTERIA –
Umumnya bersel tunggal
Genus : Bacillus,
Clostridium
Klas : THALLOBACTERIA
– bakteri bercabang
Genus : Arthrobacter,
Clavibacter, Curtobacterium,
Rhodococcus,
Streptomyces
Devisi III:
TENERICUTES
Klas : Mollicutes
Famili :
Spiroplasmataceae
Genus : Spiroplasma
Famili : -
Genus : belum
ditetapkan, dikenal sebagai phytoplasma (dulu disebut micoplasmalike organisms
(MLO)
Devisi IV: MENDISICUTE
Klas : Archaeobacteria
Jenis-jenis Bakteri
Berdasarkan cara
memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
A. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup
dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak
dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh
dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari
sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri
saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat
anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
B. Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof
adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang
ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri,
trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Bakteri
fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof
yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat
anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini
adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri
kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof
adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat
terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.
Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan energi.
Di samping terdapat
bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan, ada juga
penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses
respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang
menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas
dan Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang
tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus
lactis.
Sedangkan berdasarkan
kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi menjadi:
1. Bakteri aerob
obligat
yaitu bakteri yang
hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan
Hydrogenomonas.
2. Bakteri anaerob
obligat
yaitu bakteri yang
hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.
3. Bakteri anaerob
fakulatif
yaitu bakteri yang
dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli, Salmonella
thypose dan Shigella.
BAKTERI GRAM POSITIF DAN
GRAM NEGATIF
•
Bakteri Gram Positif Bakteri ini memiliki dinding sel yang dapat menyerap zat
warna violet serta mempunyai sebuah lapisan peptidoglikan tebal. Adapun
contohnya adalah Lactobacillus, Actinomyces, Arachnia, Bifidobacterium,
Staphylococcus, Propionibacterium dan Eubacterium. Ciri-cirinya adalah dinding
sel yang homogen dengan ketebalan 20-80 nanometer dan tersusun dari senyawa
peptidoglican. Bentuk sel dari bakteri gram positif ini adalah batang atau
berbentuk filamen dan bulat. Sistem reproduksi bakteri gram positif melalui
pembelahan secara biner. Alat geraknya berupa flagela nonmotil, jika tidak
mempunyai motil maka menggunakan petritrikus.
• Bakteri Gram Negatif
Bakteri Gram Negatif merupakan bakteri dengan bagian dinding selnya dapat
menyerap zat warna merah. Bakteri ini mempunyai lapisan peptidoglikan tipis
yang terdapat pada ruang periplasmik, yaitu antara membran luar dengan membran
plasma. Adapun contoh dari bakteri ini adalah Salmonella Typhi, Rhizobium
Leguminosarum, azotobacter, Neisseria gororrhoeae, Pseudomonas aeruginosa,
Helicobacter pylori dan Haemophilus influenza. Sebenarnya bakteri gram negatif
memiliki sifat patogen sehingga lebih berbahaya jika dibandingkan bakteri gram
positif. Hal ini dikarenakan membran luar di bagian dinding sel bisa melindungi
bakteri tersebut, dapat menghalangi masuknya zat antibiotik dan juga sistem
dari pertahanan inang.
No comments:
Post a Comment