Bibit Ternak : semua
ternak hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau ternak yang memenuhi
persyaratan tertentu untuk dikembangkan dan atau produksi
Benih : calon
bibit ternak yang mempunyai kemampuan persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakan seperti : mani (semen), sel telur (oocyt), telur tetas dan
embrio
Dasar Pemilihan Bibit
1. Berdasarkan
Silsilah (pedigree)
Silsilah
: catatan prestasi produksi tetua (induk dan pejantan)
Catatan
dilakukan oleh perusahaan-perushaan besar (di Indonesia biasa
dilakukan pada ternak perah; ternak potong masih jarang)
Catatan
pada ternak potong :
Berat
lahir Berat
dewasa
Berat
sapih Bobot
potong
PBBH
2. Berdasarkan
Eksterior (bentuk luar)
Berdasarkan
pengamatan, yaitu dengan melihat, memegang / meraba bagian-bagian
tertentu
Pemilihan Bibit sapi dan Kerbau
Pemilihan Bibit sapi dan Kerbau secara umum harus
diperhatikan sehat tidaknya ternak calon bibit yang dipilih. Adapun
tanda-tanda ternak yang sehat adalah :
· Mata bersinar,
· Bulu halus dan mengkilap
· Kulit tampak elastis
· Sikap berdiri tegak, kuat dan semua bagian tubuh didukung
oleh keempat kaki dengan teracak yang rata
· Gerak lincah dan kuat
· Nafsu makan cukup baik,
Standar Umum Mutu Bibit Sapi
1. Sapi harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik
seperti : cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki dan bulu
abnormal
2. Sapi bibit betina harus bebas dari cacat alat reproduksi,
abnormal ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan
3. Sapi bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya
Standar Umum Mutu Bibit Kerbau adalah:
· Kerbau bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat
fisik seperti cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki dan
kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
· Semua Kerbau bibit betina harus bebas dari cacat alat
reproduksi, abnormal ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan
· Kerbau bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta
tidak menderita cacat pada alat kelaminnya
Standar mutu bibit ternak domba dan kambing
adalah:
· Sehat; tanda-tanda domba dan kambing yang sehat antara
lain : mata bersinar dan bersih, bulu mengkilat dan bersih, selaput lendir mata
dan kulit tidak pucat, gerakannya aktif, hidung dan mulut tidak mengeluarkan
cairan, dan anus tampak bersih
· Bangsa; menurut kesukaan peternak dan konsumen, dengan
memilih bangsa domba/kambing yang biasa diternakkan di daerah sekitar.
· Kesuburan; induk yang subur adalah yang memliki banyak
anak setiap melahrikan
· Temperamen; induk yang mempunyai temperamen yang baik
yaitu induk yang mau merawat anaknya dengan rajin dan selalu menyusui anaknya
· Produksi susu tinggi; untuk memberikan jaminan hidup dan
pertumbuhan anak yang baik sampai disapih, diharapkan induk mampu mensuplai
susu yang cukup.
Pemilihan Bibit Ternak babi
Pada
umumnya para ahli dalam memilih ternak babi untuk dipelihara dapat menggunakan
4 (empat) dasar pemilihan, yaitu :
1. Judging; yaitu pemilihan berdasar visual; biasanya
digunakan pada arena lomba
2. Pedigree; yaitu pemilihan didasarkan pada prestasi yang
ditunjukkan oleh nenek moyangnya
3. Penampilan ternak
4. Pengujian atau tes produksi seperti yang diatur dalam
kesepakatan teknis
Pemilihan
bibit dalam usaha ternak potong babi, bila ditinjau dari sudut tujuan
pemeliharaan dapat dibedakan menjadi 2(dua) golongan, yaitu :
1. Pemilihan bibit babi bakalan (jantan dan betina) untuk
tujuan produksi anak
2. Pemilihan bibit babi bakalan untuk tujuan digemukkan,
kemudian dijual.
3. Pemilihan bibit
babi ditekankan pada
· Sifat-sifat genetic dari tetuanya
· Penampakan sifat-sifat kelamin sekunder
· Laju pertumbuhan dan efisiensi dalam
penggunaan pakan
· Kesehatan ternak
Pemilihan babi bakalan ditekankan pada :
· Laju pertumbuhan
· Efisiensi pakan
· Kesehatan ternak
Pemilihan Tipe Ternak
Pemilihan ternak idealnya disesuaikan dengan tujuan usaha
peternakan yang akan dilaksanakan, misalnya
·
untuk tujuan penghasil daging maka dipilih tipe pedaging,
·
untuk menghasilkan susu maka dipilih tipe perah,
·
untuk tujuan tenaga kerja maka dipilih sapi tipe kerja,
·
untuk tujuan daging dan susu sekaligus dipilih tipe
dwiguna.
Sapi tipe pedaging mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Tubuh dalam, besar dan berbentuk segi empat atau balok
·
Kualitas dagingnya maksimal dan mudah untuk dipasarkan
·
Laju pertumbuhannya cepat
·
Cepat mencapai dewasa
·
Effisiensi penggunaan pakan tinggi.
Sapi tipe perah, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Tubuhnya luas ke belakang seperti gergaji
·
Sistem dan bentuk ambingnya baik dan putingnya simetris
·
Effisiensi pakan yang dialihkan untuk produksi susu tinggi
·
Sifatnya baik dan jinak.
Sapi tipe kerja,
mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut :
·
Bertubuh besar dan kuat dengan perototan yang kuat
·
Gerakan anggota tubuhnya bebas
·
Sifatnya tenang dan patuh
·
Kakinya panjang dan kuat
Sapi tipe dwiguna, mempunya ciri-ciri sebagai berikut :
Tipe ini mempunyai ciri diantara 2 tipe artinya :
·
Apabila penggunaan sapi untuk penghasil susu dan daging,
maka cirinya harus berada diantara tipe perah dan tipe pedaging.
·
Apabila penggunaannya untuk penghasil daging dan kerja
maka cirinya harus berada diantara tipe daging dan tipe kerja.
Sapi tipe multiguna
·
Tipe ini merupakan perpaduan lebih dari dua tipe, bahkan
mungkin diluar tipe yang ditentukan diatas
·
Pada peternakan sapi tradisional di Indonesia, kebanyakan
sapi yang dipelihara adalah tipe multiguna karena selain untuk memanfaatkan
daging, susu atay tenaganya ada juga yang dimaksudkan untuk rekreasi seperti
karapan sapi, adu domba juga untuk penghasil pupuk ataupun sumber
tabungan
MEMILIH BIBIT AYAM UNGGUL
Untuk memulai bisnis peternakan ayam ada beberapa hal yang perlu anda lakukan secara seksama, salah satunya adalah pemilihan bibit ayam (DOC) yang baik.
Pemilihan doc yang berkualitas sangat berperan penting
dalam keberhasilan ternak. Kalau kita tinjau lebih dalam, dalam hal pembiayaan
ternak, doc memiliki beban kurang lebih 20% dari total biaya selain pakan dan
lain-lain, namun doc memiliki peran lebih dari 60% dalam keberhasilan ternak.
Hal ini lah yang perlu kita jadikan acuan dalam proses pemeliharaan yang akan
kita jalani, lebih baik menunda chick in dari pada asal membeli doc yang belum
kita ketahui kualitasnya, pilih breeder yang terpercaya dalam bidangnya dan
seleksi kembali doc yang anda beli sebelum chick in.
DOC
Doc merupakan singkatan dari Day Old Chick yang merupakan
istilah untuk anak ayam yang berumur satu hari.
Ciri-ciri doc ayam pedaging yang baik (final
stock), yang dihasilkan dari penetasan (hatchery), sesuai dengan SNI 01-4868.1-2005
-bobot per ekor minimal 37 gram
-kondisi fisik yang sehat dan tidak terdapat kelainan
-warna bulu seragam dan kering
-serta jaminan kematian doc maksimal 2%
Ciri-ciri doc ayam petelur (final stock),
sesuai SNI 01-4868.2-2005
-bobot doc per ekor minimal 33 gram
-kondisi fisik yang sehat dan tidak terdapat kelainan
- warna bulu seragam dan kering
- serta jaminan kematian doc maksimal 2%
Kondisi fisik yang sehat dan tidak ada kelainan
dijabarkan lebih terperinci pada SNI 01-4868.2-1998, meliputi kondisi
fisik sehat, kaki normal, tampak segar dan aktif, tidak cacat fisik, sekitar
pusat dan dubur kering.
Dengan memahami ciri ciri bibit ayam yang baik, akan
lebih mudah bagi kita menemukan bibit unggulan. Secara umum ciri ciri
diatas bisa menjadi standar bagi anda dalam memilih bibit ayam. Pemilihan DOC
yang baik memang sangat penting, namun jika DOC yang baik tersebut tidak
dipelihara dengan cara yang baik maka anda tidak akan memperoleh hasil yang
maksimal
No comments:
Post a Comment