1.GINJAL
Ekskresi air dan sisa metabolik
sebagian besar tejadi melalui ginjal. Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari
dua bush ginjal yang bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi di belakang
paru-paru, dan menempel pads tulang punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari
tiga lobus yang tampak dengan jelas. Ginjal terdiri dari banyak tubulus kecil
atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal. Fungsi utama ginjal
adalah memproduksi urine, melalui proses sebagai berikut:
a. Filtrasi darah sehingga air dan limbah
metabolisms diekskresikan.
b. Reabsorpsi beberapa nutrien (misalnya glukosa
dan elektrolit) yang kemungkinan digunakan
kembali.
Dengan demikian, sel dan
protein darah disaring keluar dari darah, sedangkan filtrat melewati tubula
ginjal. Air dan zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsobsi kembali,
sedangkan sisa-sisa produk yang harus dibuang diekskresikan melalui urine.
Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan keseimbangan dan mempertahankan
keseimbangan osmotik cairan tubuh. Ureter menghubungkan masing-masing ginjal
dengan kloaka. Urine pada unggas terutama tersusun atas asam urat yang
bercampur dengan feses pada kloaka dan keluar sebagai kotoran berupa material
berwarna putih seperti pasta.
2. KULIT
Kulit
unggas tidak memungkinkan digunakan sebagai salah satu alat ekskresi utama karena
hampir tidak berkelenjar (Ville et al.,1984). Ayam hampir tidak memiliki kelenjar kulit,
tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak
berguna untuk meminyaki bulu-bulunya
3. PARU-PARU
Alat
ekskresi yang lain pada unggas adalah paru-paru. Selain sebagai alat respirasi,
paru- paru juga berfungsi mengeluarkan zat sisa dari aktivitas metabolisme sel,
yaitu CO2 dan air. Keberadaan CO2 dapat menimbulkan gangguan fisiologis yang penting.
CO sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang dapat
menciptakan suasana asam. Oleh karena itu, CO yang terbentuk harus segera
diangkut dan dikeluarkan dari tubuh (Isnaeni, 2006).
Sistem
urinari bertanggung jawab untuk berlangsungnya ekskresi bermacam-macam produk
buangan dari dalam tubuh. Sistem ini juuga penting sebagai faktor untuk
mempertahankan homeokinesis(homeostasis), yaitu suatu keadaan yang relatif
konstan dari lingkungan internal di dalam tubuh. Hal tersebut mencangkup faktor-faktor yang beragam
seperti keseimbangan air, ph, tekanan osmotik, tingkat elektrolit, dan
konsentrasi banyak zat di dalam plasma. Pengendalian itu dilaksanakan dengan
penyaringan sejumlah besar plasma dan molekul-molekul kecil melalui glomerulus.
Jumlah bervariasi dari tiap-tiap zat kemudian direabsorbsi baik secara pasif
maupun difusi, atau secara aktif oleh transpor sel tubular.
Zat -zat tertentu untuk tubuh
sebagian besar diabsorbsi kembali, sedangkan sisa-sisa produk yang harus dibuang diekskresikan melalui
urine. Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan keseimbangan asam-bass dan mempertahankan
keseimbangan osmotik cairan tubuh.Suatu
saluran, yaitu ureter menghubungkan masingmasing ginjal dengan kloaka.
Urine pada unggas terutama tersusun atas asam urat yang bercampur dengan feses
pada kloaka dan keluar sebagai kotoran berupa material berwarna putih seperti
pasta.
gambar alat ekskresi pada burung
No comments:
Post a Comment