Friday 22 April 2016

HORMON-HORMON REPRODUKSI SEKUNDER

          Istilah hormon berasal dari bahasa yunani (horman ) yang berarti mengatur pergerakan. Hormon diartikan sebagai messenger kimia dari suatu sel atau sekelompok sel kepada sel lain. Atau dengan kata lain, Hormon adalah zat kimia organik yang diproduksi oleh sel-sel khusus dalam tubuh tanpa saluran yang dirembeskan melalui aliran darah dalam jumlah kecil dapat menghambat/ merangsang aktivitas fungsional organ target spesifik. Seluruh organism multiseluler menghasilkan hormon.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, tetapi sesungguhnya hormon dihasilkan hampir disetiap jenis sistem organ dan jaringan pada tubuh hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yaitu Hypothalamus, Hypofisis, Thyroid, Parathyroid, Pancreas (pulau Langerhan), Adrenal (medula dan korteks), Gonad (ovarium dan testes), Plasenta, Thymus, Membran Mucosa Usus.

 Hormon reproduksi sekunder yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
yang secara tidak langsung mempengaruhi sistemreprodukksi,










Masa pubertas, yaitu masa suatu gonad (kelenjar kelamin) mulai dapat menghasilkan sel-sel kelamin matang atau gamet, yang Anda kenal sebagai spermatozoa pada pria dan ovum pada wanita. Pria mengalami masa pubertas pada usia 14 – 16 tahun, sedangkan wanita mengalami masa pubertas lebih awal, yaitu pada usia 11 – 14 tahun.
Masa pubertas dicirikan oleh terlihatnya ciri-ciri kelamin sekunder yang mulai tampak. Ciri-ciri kelamin sekunder pada pria, yaitu terjadinya perubahan suara, tumbuhnya bidang dada, mulai tumbuhnya kumis, jenggot, jambang, atau rambut-rambut di sekitar alat kelamin, sedangkan pada wanita, kelamin sekunder dicirikan dengan suara yang melengking atau tinggi dan halus, terbentuknya payudara, pembesaran pinggul, dan juga tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin.
Pada pria tanda-tanda pubertas terlihat dengan keluarnya sperma untuk pertama kalinya, sedangkan pada wanita tanda-tanda pubertas ditandai dengan terjadinya menstruasi atau haid yang pertama.
Tanda-tanda pubertas tersebut ternyata sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon kelamin tertentu. Hormon-hormon kelamin yang berperan terhadap perkembangan organ-organ kelamin, yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), testoteron, estrogen, progesteron, oksitosin, relaksin, dan laktogen (prolaktin). Masing-masing hormon tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan lebih rinci.
1) FSH (Follicle Stimulating Hormone), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.




 Contoh hormon sekunder antara lain;

1.ACTH(Adeno Corticotropic Hormon)
                Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar Hypofisa dan berfungsi;
a,merangsang kortex adrenal
b,merangsang proses metabolisme dalam tubuh'

2.TSH(tyrotropic stimulating Hormon)
                 Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar Hypofisa dan berfungsi merangsang pertumbuhan
tiroid.

3.DH(Diuretika Hormon)dan ADH(Antidiuretika Hormon)
                 Yaitu hormon yang  berfungsi  mengatur frekwensi dan volume air kencing,hormon ini di hasilkan oleh Hypotalamus.

4.Adrenalin.
                        Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Fungsi hormon adrenalin adalah menambah frekwensi  denyut jantung,..



No comments:

Post a Comment