Klasifikasi botani tanaman
karet adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
Tekhnik persemaian bibit
karet adalah sebagai berikut;
Pembibitan
Ada beberapa
cara pembibitan yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan bibit karet dengan sifat unggul. Pembibitan karet
bisa dilakukan dengan melalui beberapa tahap. Tahap yang pertama adalah tahap
persemaian perkecambahan sedangkan tahap pembibitan selanjutnya adalah
persemaian bibit.
Untuk tahap persemaian
perkecambahan, benih karet akan disemai di bedengan dengan ukuran
lebar sekitar 1-1,2 meter dengan ukuran panjang yang disesuaikan dengan tempat
yang tersedia. Pasir dengan tekstur halus disebarkan di atas bedengan dengan
ketebalan 5-7 cm. Natural Glio perlu pula dikembangbiakkan di dalam pupuk
kandang yang ditambah 1 mg Natural Glio sebelum siap ditebar di atas bedengan.
Dauh atau jerami dengan ukuran tinggi 1m diperlukan untuk naungan sisi timur
dan ukuran tinggi 80 cm diperlukan sebagai naungan sisi barat.
Benih direndam dalam larutan POC NASA
dengan takaran satu tutup untuk satu liter air selama 3-6 jam. Benih akan
disemaikan langsung harus disiram dengan larutan POC NASA dengan takaran
setengah tutup per liter air. Untuk cara tanam benih yang benar,
jarak tanam dipertahankan selebar 1-2 cm. Benih yang sudah disemai harus disiram
secara teratur dan normalnya benih akan mulai berkecambah pasa usia 10-14 hari
setelah tanam.
Benih yang sudah berkecambah kemudian
dipindahkan ke area persemaian bibit yang sudah dicangkul dengan kedalaman
60-75 cm kemusian dihaluskan serta diratakan. Area tersebut perlu dibuat
bedengan dengan ketinggian 20 cm termasuk parit antar bedengan dengan kedalaman
50 cm. Selanjutnya, cara menanam benihnya adalah dengan membuat jarak
tanam 40 x 40 x 60 cm untuk bibit okulasi coklat dan jarak tanam 20 x 20 x 60 untuk
bibit okulasi hijau.
Selain perlu disiram secara teratur,
bibit dalam persemaian perlu pula dipupuk dengan pupuk makro selama 3 bulan
sekali dan perlu pula disiram dengan POC NASA setiap 1-2 minggu sekali. Klon
untuk benih dan bibit unggul bisa ditemukan di lembaga riset pemerintah maupun
swasta seperti Balai Penelitian Karet Getas.
Pengolahan Tanah
Proses bercocok tanam karet
selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengolah tanah sebelum bibit karet siap
ditanam. Tanah dibersihkan dari pohon besar dengan penebangan dan alang-alang
dengan menggunakan herbisida. Sisa penyakit perlu pula dibasmi dengan
menggunakan fungisida. Teras perlu dibuat pada tanah dengan kemiringan di atas
10 deg sementara rorak perlu dibuat pada tanah yang landai sebagai aliran air
serta pencegah erosi.
Pemancangan juga diperlukan
dalam teknik menanam karet sesuai dengan jarak tanam serta tingkat
kerapatan pohon yang direncanakan. Dua minggu
sebelum penanaman karet, lubang tanam harus dibuat terlebih dahulu
pada titik pancang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. Pupuk juga perlu ditambahkan
ke dalam lubang untuk memacu pertumbuhan akar pohon karet yang baru
saja ditanam.
Penanaman dan Penyulaman Karet
Waktu yang tepat untuk menanam karet
adalah saat musim penghujan sehingga intensitas penyiraman bisa dikurangi.
Bibit yang sudah siap ditanam adalah bibit yang mempunyai payung daun terakhir
yang sudah tua. Kantong polybag harus dibuka sebelum bibit diletakkan di bagian
tengan lubang tanam dan ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2 minggu, pemeriksaan
bibit perlu dilakukan sehingga bibit yang mati bisa segera diganti untuk
mempertahankan populasi tanaman karet.
Perawatan dan Pemeliharan
Langkah perawatan awal yang
harus dilakukan pada tanaman karet adalah dengan membuang tunas palsu dan tunas
cabang sebelum tunas berkayu. Selain cara pemliharaan tersebut,
percabangan tanaman juga perlu dibentuk dan dirangsang dengan cara
penyanggulan, pengikatan batang, pemotongan ujung batang, pemotongan ujung
tunas, pengguguran daun, maupun pengeratan batang. Penyanggulan merupakan cara
yang paling direkomendasikan.
Tumpang Sari
Penanaman tumpang sari pada lahan
karet merupakan salah satu tips yang sangat berguna untuk
meningkatkan produktivitas lahan perkebunan karet itu sendiri. Sebelum karet
siap menghasilkan, tanaman tumpang sari akan memberikan pendapatan selain akan
sangat membantu mengurangi rendahnya harga komoditas karet.
Pemupukan
Agar pertumbuhan tanaman karet
semakin cepat dan semakin cepat matang , pemupukan perlu dilakukan.
Pergantian musim penghujan ke musim kemarau merupakan saat yang paling tepat
untuk memberikan pupuk yang berupa pupuk urea, SP 36, dan KCl dengan
perbandingan dan frekuensi yang sesuai dengan umur pohon karet
Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat
dijual atau diperdagangkan di masyarakat berupa lateks segar, slab/koagulasi,
ataupun sit asap/sit angin. Selanjutnya produk-produk tersebut akan digunakan
sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah, yang
menghasilkan berbagai bahan
baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung
tangan, baju renang, karet gelang, mainan dari karet, dan berbagai produk hilir
lainnya.
No comments:
Post a Comment