gambar sapi hasil twinning
Ada empat cara yang dapat menyebabkan sapi lahir kembar. Pertama dengan cara
seleksi, yaitu sapi keturunan kembar dikawinkan dengan sapi yang kelahiran
kembar. Cara ini memerlukan waktu yang lama untuk meningkatkan frekuensi
kelahiran kembar. Kedua secara genetik, dengan deteksi ada tidaknya gen kembar.
Baik jantan maupun betina, keduanya harus punya gen kembar. Ketiga dengan cara
manipulasi reproduksi, supaya bisa menghasilkan lebih dari 1 telur dan baik
untuk dibuahi. Keempat dengan cara merangsang sapi supaya bisa ovulasi lebih
dari satu, yaitu dengan pemberian pakan dengan kandungan mineral, vitamin dan
protein tinggi supaya gizinya bagus. Teknologi produksi sapi kembar akan dapat
mengurangi kebutuhan waktu, tenaga dan biaya dalam upaya peningkatan populasi
ternak sapi dan pendapatan petani peternak (Echternkamp, 1992)Twinning adalah program fetus kembar, tujuan dari program
ini adalah untuk memaksimalkan hasil produksi beranak dari induk sapi. Tetapi
tidak semua induk sapi dapat dilakukan program ini, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi untuk menjamin keberhasilan program Twinning ini yaitu:
-Induk sapi harus memiliki kondisi reproduksi yang baik, dan
mempunyai catatan birahi yang normal dan tidak gagal lebih dari 2 kali waktu
melakukan penyuntikan
-Sapi Dara dan induk sapi harus memiliki umur tidak lebih dari 7
tahun atau maksimal 7 tahun
-Performa tubuh baik dengan BCS 2,75 - 3,25 pada skala 5 untuk
sapi perah dan BCS 5-6 pada skala 9 untuk sapi potong dan kerbau
-Tidak pernah terjangkit penyakit menular
-Terdapat Cl fungsional setelagh dilakuakan pemeriksaan palpai
rekt
-Berada pada kawasan Village Breeding Center (VBC) dengan sistem
monitoring insetif, hal ini untuk memudahkan ternak tidak pernah melakukan
kawin alam.
Kelahiran sapi
kembar ini tentunya sangat bermanfaat
terhadap peningkatan populasi sapi di
Indonesia. Sapi kembar ini berpeluang
meningkatkan ketersedian daging dan produksi
sapi di Indonesia, Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
reproduksi terutama melalui penerapan
bioteknologi atau mengembangkan teknologi
praktis dan praktek-praktek manajemen yang
dapat meningkatkan efisiensi reproduksi.
No comments:
Post a Comment