Tanda-tanda
ternak akan melahirkan:
·
keluar lendir
·
Bila puting dipencet akan keluar colestrum
·
Suka menyendiri
Pada umumnya ternak mempunyai keadaan fisiologi yang berbeda-beda. Tergantung kondisi individu. Hal tersebut sangatlah tergatung pada asupan makanan dan kondisi hormonal. Untuk terjadi kelahiran, maka harus didahului mekanisme hormonal. Telah diketahui bahwa sejumlah hormon berperan penting dalam membantu persalinan (Valentina, 2010). Dari tinjauan psikis, terdapat perubahan-perubahan yang nampak mengiri ternak yang akan melahirkan. Keadaan psikis yang berubah-ubah tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi hormonal. Begitu juga saat persalinan berlangsung. Terjadi perubahan otot-otot tertentu yang berfungsi untuk menyelenggarakan persalinan. Sehingga kali ini saya ingin membahas tentang sebab-sebab mulainya atau tanda-tanda ternak akan melahirkan.
Menurut Hariyanto dan Bagus (2011), menyatakan
bahwa induk sapi yang menghadapi saat-saat akan melahirkan memiliki kelaian
tingkah laku dan mengalami perubahan fisik. Kelainan tingkah laku dan perubahan
fisik ini mencerminkan gejala-gejala sebagai berikut :
1. Ambing membesar, keras, dan kencang.
2. Ternak nampak gelisah karena kesakitan, maka induk sebentar- sebentar
berdiri, kemudian berbaring kembali.
3. Sebentar- sebentar ternak kencing.
4. Kaki belakang sulit digerakkan dan posisi kedua
kaki tersebut agak terbuka ke luar.
5. Bibir kemaluan membesar.
6. Tubuh tampak memanjang, sedangkan perut turun ke
bawah.
7. Jika putting dipijat. Pertama-tama keluar cairan
berwarna seperti air kental, kemudian berubah menjadi susu biasa.
8. Induk ternak gelisah, edema pada vulva, lendir
yang menyumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan mudah dipencet
keluar dari puting susu.
9. Terjadi relaksasi pada bagian pelvis, terutama
ligamentum sacrospinosum dan tuberosum. Relaksasi ini menyebabkan urat daging
di atas pelvis mengendor. Jika diraba, urat daging di sebelah kiri dan kanan pangkal
ekor terasa kendor dan lunak jika dibandingkan dengan perabaannya pada waktu
kebuntingan masih berumur 6 atau 7 bulan. Bila urat daging yang menghubungkan
pangkal ekor dengan tuber ischii ini telah sedemikian kendornya, maka dapat
diramalkan bahwa kelahiran sudah tinggal 24-48 jam lagi.
10. Relaksasi urat daging pangkal ekor ini
sekali-sekali disertai dengan kenaikan pangkal ekor (agak menjadi tegak seperti
pada waktu sapi sedang birahi/estrus).
11. Vulva yang bengkak besarnya menjadi 2 sampai 4
kali daripada sebelumnya, dan jika dipegang terasa sangat lembek.
12. Perubahan lain yang sangat menonjol menjelang
kelahiran adalah lendir serviks dan pembukaan serviks. Lendir serviks pada
kebuntingan tua, 8 sampai 9 bulan berubah dari kental sekali menjadi agak cair.
13. Menjelang kelahiran, lendir yang kental berwarna
kuning jernih mencair seperti madu meleleh dan volumenya menjadi banyak serta
sifatnya lebih cair. Jika dimasukkan jari ke dalam serviks maka teraba serviks
sudah mulai terbuka.
14. Pembukaan serviks dapat diikuti dengan cara
memasukkan jari ke dalam lumennya. Jika satu jari dapat masuk maka diramalkan
bahwa kelahiran masih kurang 3 hari; jika terbuka selebar 2 jari maka kelahiran
diramalkan akan terjadi 1-2 hari kemudian, dan jika terbuka selebar 3 jari,
kelahiran dapat berlangsung beberapa jam sampai 1 hari kemudian.
Tanda-tanda mendekati kelahiran dapat dilihat selama bulan terakhir
kebuntingan seperti rotasi posisi kebuntingan, pertumbuhan kelenjar mammae,
perluasan pelvis, vulva akan jadi lunak dan membengkak. Partus adalah suatu proses kelahiran yang
dimulai dengan pelunakan dan dilatasi awal dari cervix bersamaan waktunya
dengan dimulainya kontraksi uterus dan berakhir ketika fetus dan membran
plasentannya dikeluarkan.
Proses kelahiran diawali dengan masuknya janin ke
dalam saluran peranakan, kemudian kantong ketuban pecah. Bagian yang muncul pertama adalah kedua ujung kaki depan diikuti kepala
yang terletak di atas kedua kaki. Pada waktu anak lahir dan telah menyentuh
tanah, secara otomatis tali pusar langsung putus dan oleskan iodium
tincture pada bekas potongannya untuk mencegahinfeksi. Induk biasanya
akan langsung berdiri untuk membersihkan lendir yang
menutup tubuh anak. Jika induk tidak mau menjilati
anaknya, bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan kain lap yang bersih
dan kering,
TAHAPAN KELAHIRAN TERNAK SAPI
Ada
3 tahapan Kelahiran pada tenak sapi yaitu :
1. Persiapan
2. Pengeluaran
foetus dan plasenta yang terdiri dari :
a. Kontraksi awal
b. Kontraksi kuat
untuk mengeluarkan foetus
c. Kontraksi
kedua untuk mengeluarkan plasenta
3. Setelah
melahirkan
1. TAHAP
PERSIAPAN
A. Kelahiran
normal, merupakan tahap yang lebih paanjang periodenya dibanding tahapan
kontraksi. Pada tahap ini, hewan diberi makanan terutama makanan yang bnayak
menghasilkan energi yang dibutuhkan saat kontraksi
B. Tahap
persiapan ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari dibanding
kontraksi yang umumnya terjadi dalam beberapa menit saja
2. TAHAP
KONTRAKSI, Intensitas kontraksi myometrium yang sangat tinggi sampai selaput
atau plasenta foetalis allantois keluar dari vulva. Hewan menjadi sangat
gelisah. Pengluaran foetus terjadi sangat cepat sedangkan pengeluaran plasenta
terjadi secara pelahan tergantung pada mekanisme kontraksi kedua.
3. SETELAH
MELAHIRKAN, terjadi regenerasi endometrium :
Setelah plasenta keluar, kripta uteri memendek
serta terjadipenyempitan pembuluh darah uterus
Pada tahapan ini terjadi 2 hal yang utama :
1. INVOLUSI UTERUS (sekitar 2 siklus berahi),
merupakan periode untuk mengecilkan ukuran uterus menjadi ukuran yang normal.
Terdiri dari :
a. Regenerasi epitel endometrium
b. Myometrium mengecil
c. Pembuluh darah uterus mengecil
2. Estrus setelah melahirkan, ditandai dengan
terjadinya regresi korpus gravididatum secara cepat. Akan tetapi periode ini
dapat memanjang pada mamalia apabila terjadi kelahiran abnormal atau distokia.
Kelainan ini disebutretentio secundinae atau plasenta yang tertahan yang
terjadi karena kontaksi kedua yang lemah atau tidak terjadi kontraksi sehingga
kotiledon plasenta tidak dapat lepas dari karunkula.
Agar pedet dapat dilahirkan sehat dan kuat maka 6-8 minggu (dua bulan) sebelum kelahiran,Untuksapi perah, pemerahan dihentikan (dikeringkan) dan 2-3 minggu sebelum melahirkan dilakukan challenge feeding program, yaitu ternak diberi pakan tambahan konsentrat untuk persiapan kelahiran, serta hijauan yang diberikan berkualitas tinggi agar induk setelah melahirkan menghasilkan kolostrum sebagai sumber protein (antibodi) serta vitamin A dan D untuk pedetnya,
No comments:
Post a Comment