Tuesday 26 April 2016

SISTEM PERKANDANGAN SEDERHANA PADA AYAM POTONG

               Pengertian Kandang












Kandang merupakan unsur penting dalam usaha peternakan ayam. Kandang dipergunakan mulai dari awal hingga masa berproduksi. Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya pembuatan murah, dan memenuhi persyaratan teknis (Martono, 1996).
     Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah: bentuk kandang dan kondisi tempat yang tersedia, keadaan tanah yang akan dipergunakan, biaya yang tersedia dan bahannya. Sedangkan fungsi kandang antara lain: untuk berlindung dari panas dan hujan, dan untuk mempermudah tata laksana dan untuk melindungi bahaya atau gangguan dari luar (predator).
  
  Adapun sistem yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kandang ayam adalah antara lain;

 A.      Sistem alas litter
Sistem ini berupa lantai semen atau tanah yang dipadatkan, kemudian diatasnya ditaburkan kulit padi/sekam padi. Sebenarnya bahan litter bukan hanya terbatas kulit padi. Dapat juga bahan lain misalnya serutan kayu dipotong kecil, serbuk gergaji, tongkol jagung. Beberapa prinsip utama pemilihan bahan alas litter sebagai berikut:
        1.       Tidak menyebabkan timbulnya debu
        2.       Mudah menyerap  air
        3.       Mudah diperoleh
        4.       Murah harganya










 Sistem lantai litter ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya :
-          Ayam broiler relative tahan, dan
-          Pengelolaannya lebih mudah dilakukan
, Kerugian alas litter yaitu mudah dan cepat basah, menimbulkan bau yang tidak sedap dan akan menyuburkan bibit penyakit terutama CRD dan snot.


     Sistem alas berlubang








Ssistem  ini termasuk pada system kandang baterai atau kandang cage,  
   Sistem ini dikenal juga dengan broonder cage karena dikaitkan dengan pemeliharaan anak ayam broiler.
Sistem campuran
sSistem ini merupakan campuran antara alas litter dan alas berlubang. Biasanya alas yang berlubang untuk tempat pakan dan  minum sehingga tumpahan air tidak membasahi lantai kandang . Alas litter diletakkan di tengah-tengah. Sistem ini masih jarang digunakan untuk peternakan ayam broiler, kecuali untuk peternakan ayam  bibit.

B  Sistem Kandang
Model kandang dapat disesuaikan dengan selera, kondisi, serta keadaan setempat. Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang ayam
  a.       Atap
Sebaiknya digunakan atap system monitor untuk membantu ventilasi, terutama bagi ayam broiler yang dipelihara dalam jumlah cukup besar. Namun, bila jumlah ayam per kandang hanya sedikit system alas monitor ini tidak perlu dipakai.
b.      Dinding Kandang
Dinding kandang digunakan system terbuka penuh dan dilapisi kawat burung atau anyaman bamb agar burung, tikus, atau kucing tidak dapat masuk.
c.       Kapasitas kandang
Kandang yang akan dibangun disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Jangan memaksakan diri membangun kandang yang besar padahal kemampuan tidak ada.
d.      Tinggi kandang
Tinggi kandang berkaitan erat dengan besarnya kandang. Untuk kondisi Indonesia, ketinggian kandang dari lantai sampai atap teratas minimal 7 m. Sedangkan ketinggian kandang dari lantai sampai tinggi atap terendah minimal 4 m. Ketinggian kandang (dari atap hingga lantai) mempengaruhi ventilasi, temperature kandang, dan biaya pembuatan kandang.
e.      Luas ruang kandang
Luas ruang atau luas lantai untuk ayam broiler di Indonesia  rata-rata 10 ekor/m2.
f.        Ventilasi dan temperature kandang
Semakin tinggi temperature kandang, umur serta berat ayam semakin banyak udara segar yang dibutuhkan. Artinya, pada masa awal itu anak ayam broiler sangat membutuhkan kehangatan karena bulunya belum tumbuh.
g.       Arah kandang
Kandang ayam broiler diIndonesia diarahkan menghadap terbitnya matahari. Sementara sisi dinding lainnya menghadap terbenamnya matahari. Arah ini untuk mengurangi kepengapan di dalam kandang dan mencegah pertumbuhan bibit penyakit, kutu, atau kelembapan yang diakibatkan alas litter basah. 

No comments:

Post a Comment