Saturday, 30 April 2016

DEFENISI VITAMIN,KLASIFIKASI SERTA PERANAN VITAMIN PADA TUBUH TERNAK

           Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).















Istilah vitamin berasal dari nama “Vitamine” yang diberikan oleh Casimir Funk untuk faktor tambahan makanan. Vitamin adalah zat katalitik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam metabolismenya dan harus tersedia dari luar. Kebutuhan vitamin pada ternak terutama digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan.

Definisi Vitamin
Vitamin yang sekarang diakui adalah persenyawaan organik yang (a) komponen bahan makanan tetapi bukan karbohidrat, lemak, protein dan air (b) terdapat dalam bahan makanan dalam jumlah yang sangat sedikit (c) esensial untuk perkembangan jaringan normal dan untuk kesehatan, pertumbuhan dan hiduo pokok, (d) kalau tidak terdapat dalam ransum atau tidak tepat diabsorbsi atau dipergunakan, mengakibatkan penyakit defesiensi yang khas atau sindrom dan (e) tidak dapat disintesis olehn hewan dan maka dari itu harus tersedia dalam ransum.
Diantara vitamin-vitamin ada beberapa pengecualian terhadap satu atau lebih klasifikasi tersebut di atas. Misalnya vitamin D dapat disintesis pada permukaan kulit oleh radiasi sinar ultraviolet dan asam nikotinat dalam beberapa hal sintesis dari triptofan.

Klasifikasi Vitamin
Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelarutannya dalam lemak dan dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A, D, E dan K, terdapat dalam bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin – vitamin yang larut dalam lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang terdapat dalam ransum memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme absorbsi lemak. Kondisi yang baik untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran empedu dan formasi misel sangat membantu absorbsi vitamin – vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin-vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkanm oleh ternak adalah B1, B2, B6, B12, asam nikotinat, Asam pantontenat, asam folat, biotin dan kolin. Vitamin-vitamin ini tidak dihubungkan dengan lipida-lipida dan peningkatan absorbsi lemak tidak mempengaruhi absorbsi vitamin-vitamin tersebut.

Peranan Vitamin
Peran dari masing-masing vitamin adalah sebagai berikut :
Vitamin A. Meliputi hampir di semua bagian tubuh yang berperan membantu proses metabolisme . Defisiensi vitamin A pada ternak akan mengakibatkan keratinisasi pada jaringan epithel, mengganggu sistem pernafasan, saluran pencernaan, reproduksi dan saluran urine serta gangguan penglihatan. Disamping itu akan mengakibatkan perkembangan tulang terhambat, kelahiran yang tidak normal pada ternak. Rabun senja merupakan penyakit yang klasik akibat kekurangan vitamin A. Dari hasil percobaan pada unggas, defisien vitamin A mengakibatkan nafsu makan berkurang, rendahnya berat badan, rabun senja dan suara sengau.
Vitamin A tidak terdapat pada hijauan (forages), tetapi vitamin A pada tanaman biasanya dalam bentuk prekursor yang berupa pigmen tanaman. Tidak semua pigmen tanaman menyediakan vitamin A yang aktif. Biasanya bentuk standar provitamin A adalah Beta-carotene . 1 mg Beta-carotine equivalen 400 IU vitamin A yang terdapat pada makanan. Bentuk lain dari vitamin A adalah xanthophil.
Vitamin A biasanya disimpan pada jaringan hati dan lemak selama beberapa waktu saat makanan yang dikonsumsi kelebihan vitamin A. Jika ransum yang diberikan kekurangan vitamin A, maka Vitamin A yang disimpan akan dimobilisasi dan digunakan sehingga kekurangan vitamin A pada tubuh dapat diatasi.
Bahan – bahan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin A antara lain :
Daun yang hijau, hay legume yang didehidrasi khususnya yang dibuat pellet. Selain itu terdapat pula vitamin A sintetis yang dapat disediakan ke dalam ransum dalam bentuk feed aditif atau di injeksi. Vitamin D berfungsi untuk membantu absorbsi dan metabolisme kalsium dan phosphor. Jika kekurangan vitamin D akan mengganggu pertumbuhan normal tulang, tulang menjadi lunak baik pergelangan tangan dan kaki, dan kekurangan secara regular akan mengakibatkan rakhitis. Pada ternak rakhitis terjadi pada anak yang baru lahir sebagai akibat defesien vitamin D pada saat kebuntingan.
Sinar matahari merupakan sumber vitamin D yang baik, biasanya dalam bentuk radiasi Ultraviolet yang akan membentuk ergosterol, sterol tanaman dan 7-dehydrocholesterol, sterol hewan dan memproduksi antirakhitis yang aktif (Vitamin D2 dan D3).
Bahan-bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin D adalah hay yang dijemur di bawah sinar matahari (sun-cured hay). Selain itu ternak dapat memanfaatkan langsung irradiasi 7-dehydrocholesterol pada kulitnya. De Luca (1974) menemukan adanya vitamin D3 yang aktif terjadi pada hati dan ginjal ternak.
Vitamin E berfungsi untuk memperbaiki fertilitas dan sebagai antioksidan. Ternak yang defesien vitamin E akan menyebabkan penyakit jaringan putih yang disebut Stiff lamb disease. Pengobatan dapat dilakukan dengan therapi vitamin E. Disamping itu kekurangan vitamin E akan mengganggu reproduksi.
Vitamin K berfungsi untuk membantu proses penggumpalan darah, biasanya dapat disintesis oleh rumen. Sehingga defesiensi vitamin K tidak nampak pada ternak. Vitamin B komplek tidak esensial bagi ternak ruminansia, karena secara normal ternak ruminansia mampu mensintesis vitamin B melalui mikroorganisme rumen. Hanya vitamin B12 yang mungkin terlihat jika ternak kekurangan zat tersebut. Sehingga ternak ruminansia membutuhkan cobalt untuk mensintesis vitamin B12 di dalam rumennya.
Beberapa faktor mempunyai pengaruh umum terhadap kebutuhan nutrisi semua vitamin, faktor lain dapat mempengaruhi kebutuhan untuk hanya satu atau dua vitamin. Faktor-faktor yang menimbulkan kenaikan dalam kebutuhan vitamin antara lain dipengaruhi oleh factor genetic, kandungan energi ransum, penambahan lemak ke dalam ransum, kandungan protein ransum, suhu dan sistem perkandangan. Sedangkan faktor – faktor yang menyebabkan naiknya kebutuhan vitamin dapat disebabkan oleh kerusakan vitamin dalam ransum dan bahan pakan, antagonis dan anti metabolit serta tersedianya vitamin dalam ransum.

     Vitamin  optimalkan pertumbuhan ternak anda. Jenis vitamin yang paling dibutuhkan oleh tubuh ternak yaitu Vitamin A-D-E, pertumbuhan ternak anda akan menjadi optimal, jika asupan vitamin A-D-E bagi ternak tidak maksimal maka akan menimbulkan banyak gangguan dan penyakit. Vitamin ternak yang baik adalah vitamin yang tersedia dalam pakan yang dikonsumsi oleh hewan ternak.
Ternak sapi yang di gemukkan secara intensif (kereman) dan ful intensif (dry lot Fattening) lapisan lemak dapat menyeliputi serabut otot sehingga tekstur daging otot menjadi lembut (kualitas terbaik). Zat Mineral di perlukan agar supaya pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Asupan vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

No comments:

Post a Comment