Istilah vitamin berasal dari nama “Vitamine”
yang diberikan oleh Casimir Funk untuk faktor tambahan makanan. Vitamin adalah
zat katalitik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam metabolismenya dan
harus tersedia dari luar. Kebutuhan vitamin pada ternak terutama digunakan
untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan.
Definisi Vitamin
Vitamin yang sekarang diakui adalah
persenyawaan organik yang (a) komponen bahan makanan tetapi bukan karbohidrat,
lemak, protein dan air (b) terdapat dalam bahan makanan dalam jumlah yang
sangat sedikit (c) esensial untuk perkembangan jaringan normal dan untuk
kesehatan, pertumbuhan dan hiduo pokok, (d) kalau tidak terdapat dalam ransum
atau tidak tepat diabsorbsi atau dipergunakan, mengakibatkan penyakit
defesiensi yang khas atau sindrom dan (e) tidak dapat disintesis olehn hewan
dan maka dari itu harus tersedia dalam ransum.
Diantara vitamin-vitamin ada beberapa
pengecualian terhadap satu atau lebih klasifikasi tersebut di atas. Misalnya
vitamin D dapat disintesis pada permukaan kulit oleh radiasi sinar ultraviolet
dan asam nikotinat dalam beberapa hal sintesis dari triptofan.
Klasifikasi Vitamin
Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi
dua kelompok berdasarkan kelarutannya dalam lemak dan dalam air.
Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A, D, E dan K, terdapat dalam
bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin – vitamin yang larut dalam
lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang terdapat dalam ransum
memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme absorbsi lemak. Kondisi
yang baik untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran empedu dan formasi misel
sangat membantu absorbsi vitamin – vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin-vitamin yang larut dalam air yang
dibutuhkanm oleh ternak adalah B1, B2, B6, B12, asam nikotinat, Asam
pantontenat, asam folat, biotin dan kolin. Vitamin-vitamin ini tidak
dihubungkan dengan lipida-lipida dan peningkatan absorbsi lemak tidak
mempengaruhi absorbsi vitamin-vitamin tersebut.
Peranan Vitamin
Peran dari masing-masing vitamin adalah sebagai
berikut :
Vitamin A. Meliputi hampir di semua bagian
tubuh yang berperan membantu proses metabolisme . Defisiensi vitamin A pada
ternak akan mengakibatkan keratinisasi pada jaringan epithel, mengganggu sistem
pernafasan, saluran pencernaan, reproduksi dan saluran urine serta gangguan
penglihatan. Disamping itu akan mengakibatkan perkembangan tulang terhambat,
kelahiran yang tidak normal pada ternak. Rabun senja merupakan penyakit yang
klasik akibat kekurangan vitamin A. Dari hasil percobaan pada unggas, defisien
vitamin A mengakibatkan nafsu makan berkurang, rendahnya berat badan, rabun
senja dan suara sengau.
Vitamin A tidak terdapat pada hijauan (forages),
tetapi vitamin A pada tanaman biasanya dalam bentuk prekursor yang berupa
pigmen tanaman. Tidak semua pigmen tanaman menyediakan vitamin A yang aktif.
Biasanya bentuk standar provitamin A adalah Beta-carotene . 1 mg Beta-carotine
equivalen 400 IU vitamin A yang terdapat pada makanan. Bentuk lain dari vitamin
A adalah xanthophil.
Vitamin A biasanya disimpan pada jaringan
hati dan lemak selama beberapa waktu saat makanan yang dikonsumsi kelebihan
vitamin A. Jika ransum yang diberikan kekurangan vitamin A, maka Vitamin A yang
disimpan akan dimobilisasi dan digunakan sehingga kekurangan vitamin A pada tubuh
dapat diatasi.
Bahan – bahan yang dapat digunakan sebagai
sumber vitamin A antara lain :
Daun yang hijau, hay legume yang didehidrasi khususnya yang
dibuat pellet. Selain itu terdapat pula vitamin A sintetis yang dapat
disediakan ke dalam ransum dalam bentuk feed aditif atau di injeksi. Vitamin D
berfungsi untuk membantu absorbsi dan metabolisme kalsium dan phosphor. Jika
kekurangan vitamin D akan mengganggu pertumbuhan normal tulang, tulang menjadi
lunak baik pergelangan tangan dan kaki, dan kekurangan secara regular akan
mengakibatkan rakhitis. Pada ternak rakhitis terjadi pada anak yang baru lahir
sebagai akibat defesien vitamin D pada saat kebuntingan.
Sinar matahari merupakan sumber vitamin D
yang baik, biasanya dalam bentuk radiasi Ultraviolet yang akan membentuk
ergosterol, sterol tanaman dan 7-dehydrocholesterol, sterol hewan dan
memproduksi antirakhitis yang aktif (Vitamin D2 dan D3).
Bahan-bahan pakan yang dapat digunakan
sebagai sumber vitamin D adalah hay yang dijemur di bawah sinar matahari (sun-cured
hay). Selain itu ternak dapat memanfaatkan langsung irradiasi
7-dehydrocholesterol pada kulitnya. De Luca (1974) menemukan adanya vitamin D3
yang aktif terjadi pada hati dan ginjal ternak.
Vitamin E berfungsi untuk memperbaiki
fertilitas dan sebagai antioksidan. Ternak yang defesien vitamin E akan
menyebabkan penyakit jaringan putih yang disebut Stiff lamb disease.
Pengobatan dapat dilakukan dengan therapi vitamin E. Disamping itu kekurangan
vitamin E akan mengganggu reproduksi.
Vitamin K berfungsi untuk membantu proses
penggumpalan darah, biasanya dapat disintesis oleh rumen. Sehingga defesiensi
vitamin K tidak nampak pada ternak. Vitamin B komplek tidak esensial bagi
ternak ruminansia, karena secara normal ternak ruminansia mampu mensintesis
vitamin B melalui mikroorganisme rumen. Hanya vitamin B12 yang mungkin terlihat
jika ternak kekurangan zat tersebut. Sehingga ternak ruminansia membutuhkan
cobalt untuk mensintesis vitamin B12 di dalam rumennya.
Beberapa
faktor mempunyai pengaruh umum terhadap kebutuhan nutrisi semua vitamin, faktor
lain dapat mempengaruhi kebutuhan untuk hanya satu atau dua vitamin.
Faktor-faktor yang menimbulkan kenaikan dalam kebutuhan vitamin antara lain
dipengaruhi oleh factor genetic, kandungan energi ransum, penambahan lemak ke
dalam ransum, kandungan protein ransum, suhu dan sistem perkandangan. Sedangkan
faktor – faktor yang menyebabkan naiknya kebutuhan vitamin dapat disebabkan
oleh kerusakan vitamin dalam ransum dan bahan pakan, antagonis dan anti
metabolit serta tersedianya vitamin dalam ransum.
Vitamin optimalkan pertumbuhan ternak anda. Jenis vitamin
yang paling dibutuhkan oleh tubuh ternak yaitu Vitamin A-D-E, pertumbuhan
ternak anda akan menjadi optimal, jika asupan vitamin A-D-E bagi ternak tidak maksimal
maka akan menimbulkan banyak gangguan dan penyakit. Vitamin ternak yang baik
adalah vitamin yang tersedia dalam pakan yang dikonsumsi oleh hewan ternak.
Ternak sapi yang di gemukkan secara intensif (kereman) dan ful
intensif (dry lot Fattening) lapisan lemak dapat menyeliputi serabut otot
sehingga tekstur daging otot menjadi lembut (kualitas terbaik). Zat Mineral di
perlukan agar supaya pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah
proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Asupan vitamin berfungsi
untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.
No comments:
Post a Comment