Thursday 12 May 2016

RAGAM PENYAKIT PADA KAMBING DAN CARA PENGOBATANYA

Salah satu  hal yang sangat penting dalam usaha ternak kambing adalalah pemperhatikan kesehatan ternak,adapun jenis penyakit yang  dapat menyerang ternak kambing antara lain;

  • KEMBUNG(Thympani)




Kembung atau thympani  pada ternak terjadi karena adanya timbunan gas yang berlebihan sehingga rumen ternak menjadi menggembung,penggembungan terjadi karena esophagus mengalami sumbatan
sehingga  menghambat pengeluaran gas dalam perut,
penyebab kembung;tanaman muda  atau kambing terlalu pagi di gembalakan;
 Gejala penyakit;
-perut sebelah kiri membesar, keras dan bila ditepuk  bersuara seperti gendang.
-ternak gelisah,
-sulit bernapas,atau ternak bernapas melalui mulut
-air liur kental dan berbusa
-pada kasus berat ternak tidak bisa berdiri dan akhirnya mati,
Pencegahan;
-membrikan pakan hijauan yang sudah dilayaukan terlebih dahulu,
-jangan menggembalakan ternak terlalu pagi,atau ketika masih rumput basah,tunggu sampai embun menguap,
Pengobatan
therabloat dan polaxone dengan dosis100mg/kg bb,
  • Scabies(kudis)




penyakit scabies adalah tungau scabiei yang hidup di permukaan kulit,penularan scabies umumnya melalui kontak langsung dengan hewan yang menderita scabies.,
Tanda-tanda atau gejala scabies;
-ternak selalu menggesekan badan ke tiang kandang,
-kerontokan bulu,
-kerak-kerak pada permukaan kulit,
Pencegahan penyakit scabies;
  1. ternak yang sehat  di pisahkan dari ternak yg terserang scabies.
  2. jaga kandang tetap bersih dan kering,
  3. mandikan ternak 2 minggu sekali.
Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan injeksi (suntik) Ivermectin (Ivomec: merk dagang). Dosis yang diberikan umunya 1 ml untuk 20 kg bobot kambing. Pemberian dosis injeksi harus dikonsultasikan dengan dokter hewan. Injeksi diulang 10-14 hari kemudian dari injeksi yang pertama. Masa 10-14 hari adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabiei yang mungkin masih tersisa untuk menetas. Ivomec umumnya dijual dalam kemasan 50 ml/botol.

    Selain pengobatan medis komersial, pengobatan tradisional dapat dilakukan. Beberapa pengobatan tradisional yang pernah kami lakukan
    • Untuk kasus ringan kami menggunakan oli bekas + belerang + minyak kelapa (minyak goreng), dimasak laku didinginkan
    • Untuk kasus yang parah kami menggunakan 2 liter minyak goreng + Decis (obat serangga untuk tanaman / insektisida) 50 ml + oli bekas 50 ml. Pada kasus yang parah dimana kudis sudah menyerang seluruh tubuh kambing, ramuan ini diberikan 2 minggu (14 hari sekali). Dalam satu bulan kambing tersebut sembuh total dari kudisnya.
  • Cacingan






cacingan pada ternak terutama ternak kambing dan domba bisa menyerang dari mulai cempe sampai kambing yang sudah dewasa. Memang cacingan bukanlah jenis penyakit yang mematikan tetapi jika tidak cepat ditangani akan sangat merugikan peternak kambing dan domba yang ternaknya terserang penyakit cacingan ini. Cacingan juga mudah menular ke ternak kambing lain yang sehat. Penularan penyakit cacingan pada ternak kambing dapat terjadi melalui telur cacing yang keluar bersama kotoran kambing yang sakit. Telur itu akan menetes menjadi larva(tempayak). Larva ini akan berganti kulit beberapa kali kemudian terbawa oleh air kemana-mana dan akhirnya menempel pada rumput atau hijauan lain. Jika hijauan yang mengandung larva ini dimakan ternak, maka akan mengalami penayakit cacingan.

Tanda-tanda dan Ciri seekor kambing atau domba terserang cacingan 
  • Tanda awal serangan adalah kambing atau domba susah berak atau susah buang kotoran tetapi kemudian berlanjut dengan diare atau mencret terus-terusan.
  • Meskipun banyak makan dan diberi pakan yang full dan bergizi kambing/domba tetap kurus
  • Bulu-bulu kambing mulai berwarna kusam, tidak cerah/mengkilat dan sebagian sudah mulai rontok
  • Tahap selanjutnya akan timbul kekurangan darah (anemia) sehingga kambing terlihat lesu, loyo dan kepala selalu menunduk.
  • Selaput lendir mulut, hidung dan mata terlihat pucat
  • Perut terlihat membesar dan timbul pembengkakan pada daerah rahang kambing
  • Pada kasus yang parah kambing bisa downer/ambruk dan berakhir pada kematian
  • Dijumpai adanya gumpalan darah pada abomasumnya jika diotopsi
Kerugian Akibat Cacingan Pada Kambing dan Domba
  • Ternak akan kekurangan Nutrisi meski pakan yang dikasihkan konsentrat dan hijauan terbaik
  • Daya tahan ternak akan menurun drastis sehingga mudah terserang penyakit lainnya
  • Gangguan pertumbuhan yang akut
  • Gangguan pada alat-alat reproduksi terutama untuk ternak betina sehingga susah bunting
  • Kerugian biaya pemeliharaan yang membengkak
  • Kerugian waktu pemeliharaan dan tenaga
  • Penurunan berat badan kambing
  • Kematian ternak
  • Menular ke ternak kambing lainnya yang sehat
  • Penurunan produksi susu pada kambing perah
Penyakit parasit saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi cacing nematoda antara lain Haemonchus contortus, Bunostomum sp, Oesophagostomum .sp, Trychoslrongylus sp dan Trichuris sp. Cacing nematoda yang paling banyak ditemukan terutama adalah Haemonchus contortus. Cacing ini adalah jenis cacing yang sering menginfeksi kambing dan domba , yaitu sejenis cacing bundar, halus-halus seperti potongan-potongan benang, panjangnya sekitar 18-35 mm. Siklus hidup cacing adalah ditularkan pada waktu kambing memakan rumput atau meminum air yang terkontaminasi atau tercemar oleh ternak lain dengan telur cacing. Selain itu penyakit cacingan disebarkan dari induk ke anaknya. Cacing yang hidup di usus ternak dan memproduksi banyak telur. Pada musim hujan, cacing memang memerlukan kondisi lingkungan basah, artinya cacing bisa tumbuh dan berkembangbiak dengan baik bila tempat hidupnya berada pada kondisi basah atau lembab. Cacing ini hidup sebagai perasit dalam perut besar (rumen) ternak kambing dan menghisap darah sehingga menimbulkan penyakit anemia (kurang darah), sehingga penyakit cacingan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, terutama pada ternak kambing.

Cara Mencegah Timbulnya Penyakit Cacingan Pada Kambing dan Domba 
  • Usahakan kandang kambing dengan konstruksi panggung sehingga terjaga kebersihannya
  • Pembersihan kandang rutin sehari sekali
  • Berikan obat cacing minimal 3 bulan sekali secara rutin sebagai tindakan pencegahan
  • Gembalakan ternak kambing saat matahari sudah terbit agak tinggi
  • Mengambil rumput lapangan pada siang hari
  • Pisahkan jika ada kambing yang diduga cacingan dengan kambing/domba yang sehat
  • Kotoran kambing dikumpulkan pada tempat yang agak jauh dari kandang dan tidak basah
  • Jaga kepadatan Kandang (Jangan terlalu padat).
  • Berikan pakan yang berkualitas dengan jumlah yang mencukupi
Cara Mengobati Cacingan Pada Kambing dan Domba

Cara Medis:
Cara ini digunakan jika kita bisa mendapatkan obat cacing pabrikan yang banyak dijual di toko-toko pertanian ataupun di apotik. Banyak jenis obat cacing dari berbagai mereka pabrikan, silahkan langsung tanya saja ke penjaga tokonya. Untuk pemakaian obat cacing bisa dilihat pada kemasan biasanya tertulis dosis dan cara menggunakannya lengkap, tinggal ikuti instruksi. Obat cacing pabrikan ada yang berupa pil/tablet ada juga yang berupa cairan suntikan.

Contohnya dengan menggunakan obat cacing berupa albendazole, febendazole, oxfendazole. Dengan dosis 5mg/kg berat badan atau volbazen 2,5 ml/10 kg diberi melalui mulut. Tersedia kemasan siap pakai yang dapat diperoleh dari took yang menyediakan sarana produksi ternak yaitu verm-O untuk cacing lambung dan Dovenix, untuk cacing hati. Perhatikan aturan pakai dan jangan berlebihan karena bisa membahayakan ternaknya jika berlebihan.

Cara Tradisional 

Memanfaatkan Serbuk Pinang Sebagai obat alami cacingan
  • Sebanyak 5 gram untuk anak kambing di atas 3 bulan
  • 10 gram untuk kambing dewasa
  • Buah pinang diris-iris, lalu dijemur
  • Bila sudah kering kemudian ditumpuk dan diayak
  • Hasil ayakan ditimbang dan siap diberikan untuk ternak kambing
Tiap dosis serbuk pinang sesuai kebutuhan dicampur dengan nasi hangat dandikepal-kepal, lalu langsung dimasukkan kedalam mulut,
  • Belatungan(Myasis)
Penyebab;
daerah luka  yang berdarah diinfeksi oleh lalat,sehingga lalat berkembang biak(bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda
ternak terlhat pincang karena luka ,
pengobatan
bersihkan luka dari belatung kemudian obati dengan menggunakan yodium,
penyemprotan gusanex pada luka untuk mencegah lalat datang kembali dan untuk mempercepat penyembuhan luka,
  • Pneumonia
Radang paru-paru (pneumonia) merupakan radang parenkim yang berlangsung akut, atau kadang-kadang kronik, ditandai dengan batuk, terdengar suara abnormal pada pemeriksaan auskultasi, dispnoea, dan umumnya disertai dengan kenaikan suhu tubuh. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen penyakit antara lain bakteri, virus, atau gabungan keduanya, jamur, parasit, agen kimia, dan agen fisik. Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit pneumonia antara lain, sulit bernafas disertai batuk, nafsu makan menurun, mata berair, hidung mengeluarkan lendir, lemah dan suhu tubuh meningkat. Pencegahan penyakit pneumonia dengan menghindari stress pada ternak, kebersihan kandang dan kelembapan udara kandang, sedangkan untuk pengobatan penyakit pneumonia yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan pemberian antibiotic dosis tinggi.

 Penyebab
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen penyakit antara lain bakteri, virus, atau gabungan keduanya, jamur, parasit, agen kimia, dan agen fisik (Blood dkk, 1989). Pneumonia dapat juga terjadi karena tertusuknya benda asing yang berasal dari reticulum (Subronto, 1994). Perubahan cuaca yang mendadak terutama hujan yang disertai turunnya temperature, kandang yang lembab, kelelahan, transportasi, defisiensi nutrisi dan kelaparan (Runnel dkk, 1965).
1.   Bakteri
Bakterial pneumonia dapat disebabkan oleh Mycoplasma sp. (Cottew, 1984), Pasteurella sp. (Gilmour, 1992), Corynebacterium pyogenesStaphylococcus sp., Streptococcus sp.,Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae (Elyas, 1993).
2.   Virus
Virus Parainfluenza tipe 3, Lentivirus, Maedi Visna, Ovine adenovirus atau respiratory syncytial virus (RSV) (Thomson, 1988).
3.   Parasit
Cacing paru-paru
  Pencegahan
Menghindari terjadinya stres pada ternak yang dapat menyebabkan pneumonia, seperti ternak dalam kepadatan kandang tinggi (overcrowded), temperatur dingin, kelembapan tinggi, dan kondisi transportasi yang buruk. Kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering (Sutama dan Budiarsana, 2010).
.  Pengobatan
Pneumonia yang ringan yang disebabkan oleh kuman biasanya dapat di atasi dengan pemberian antibiotic dengan dosis tinggi, sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh virus belum diketahui obatnya (Subronto, 1989). Penyakit ini bisa disembuhkan apabila perawatannya baik dan diberi suntikan antibiotik, menempatkan ternak sakit pada kandang terpisah  yang bersih dan berventilasi  baik, serta diberi pakan segar yang bergizi (Sarwono, 1993). Pemberian obat berupa injeksi antibiotik seperti Tetracycline, Oxytetracycline, dan Pep-strep (Sutama dan Budiarsana, 2010).

No comments:

Post a Comment