Terdapat berbagai jenis
penyakit yang dapat menyeraang ternak ataupun
,penyakit
ini disebabkan oleh kuman,virus,bakteri,racun dan juga pleh penyakit keturunan.
Penyakit dapat di bedakan menjadi 2 yaitu;
-penyakit
menular dan
-penyakit
tidak menular
untuk itu lebih baik kita mencegah dari pada
mengobati.
Penyakit-
penyakit yang sering menyerag ternak babi antara lain;
Anemia (penyakit kekurangan darah)
Penyakit ini banyak dialami oleh babi-babi kecil, sekitar umur 3 minggu.
Penyebab:
· Biasanya
kekurangan zat besi dan tembaga, dimana babi tak ada kesempatan mendapatkan
tambahan mineral dari dalam tanah.
· Babi
induk air susunya hanya sedikit mengandung zat besi.
Gejalanya:
· Pucat
· Diare
(mencret)
· Pertumbuhan
terganggu dan kekurangan berat badan
· Babi
banyak berbaring dan buang kotoran disekitar tempat mereka berbaring.
Pencegahan dan pengobatan:
· Babi
bunting diberi makanan tambahan mineral yang bnayak mengandung zat besi dan
tembaga.
· Anak
babi bisa diberi zat besi dan tembaga dengan jalan injeksi: misalnya pigdex,
dengan dosis:
a. pencegahan anak babi umur 2-4 hari 1cc per ekor
b. penyembuhan umur 5-28 hari 1-2 cc/ekor yang diberi
dengan cara injeksi intramuscular dibagian pantat.
Catatan:
· Anemia
yang akut dapat menimbulkan kematian dengan tiba-tiba.
· Sedang
yang kronis bisa mengakibatkan babi menderita scours (mencret)
2. Agalactia
Penyakit ini adalah penyakit babi induk yang habis melahirkan dimana mengalami kegagalan didalam mengeluarkan atau memproduksi air susu.
Penyebabnya: tidaklah selalu sama dengan kata lain
dan berbagai sebab:
· Oleh
Eshericho coli
· Karena
keracunan didalam usus akibat kontaminasi (tak biasa buang kotoran), yang
kemudian terus diikuti dengan hilangnya nabsu makan dan kadang-kadang
panas guna mengatasi konstipasi bisa diberi obat peluncur, misalnya: garam
inggris
· Akibat
peradangan pada uterus (metritis). Ternak yang bersangkutan sakit kehilangan
nabsu makan temperatur tubuh naik: 106oF yang normal 102 – 1030F.
Dari vulva keluar cairan yang berwarna kemerahan atau kekuningan.
Peradangan uterus ini biasanya diikuti peradangan ambing (mastitis)
mengakibatkan kegagalan air susu (Agalactia), maka penyakit ini juga disebut
MMA Complek (Mastitis Metritis Agalactia Complek).
Gejala umum:
· Gejala
pertama biasanya nampak 3 hari sesudah melahirkan, walaupun sering dapat
terlihat belum melahirkan atau sebelum anak-anak disapih.
· Temperatur
103 – 106oF.
· Babi
tak mau makan, air susu sedikit atau gagal sama sekali.
· Dari
vagina keluar nanah (pus) berwarna keputihan atau kekuning-kuningan.
· Anak
babi mencret.
· Kadang-kadang
tidak diketahui sampai anak babi kelaparan.
Pencegahan dan pengobatan:
· Makanan
baik, dan kebersihan harus terjamin
· untuk
menghindarkan konstipasi, babi bisa diberi obat peluncur, atau cairan gula
(gula tebu) 6-10%, pada ransum, garam inggris.
· Pengobatan,
tetapi tak selalu efektif: dengan injeksi antibiotik (penicilin, penstrep,
terramycin, sulmet)
Catatan:
· Untuk
menstimulir air susu bisa diberi suntikan dengan Oxytocin 5-10 I.U dan 25 mg
stillbestrol.
· Peristiwa
ini akan menimpa semua anak babi yang melahirkan . oleh karena itu anak babi
harus diberi susu extra.
3. Rheumatik
Penyebab:
· Babi
kurang mendapat sinar matahari, adanya udara lembab, dan ventilasi yang kurang
sempurna merupakan penyebab faktor yang penting.
· Makanan
serba kurang baik
· Ternak
sering menderita Erysipelas.
Gejala:
· Napsu
makan berkurang dan kehilangan berat badan
· Konstipasi,
dan air kencing agak menjadi keruh.
· Sering
menunjukkan gejala dimana babi selalu berbaring dan berteriak bila ditekan
urat-urat sepanjang tulang belakang.
Pencegahan dan pengobatan:
· Ransum
harus baik, lebih-lebih vitamin A dan D haris cukup.
· Kandang
bersih, hangat dan kering
· Pengobatan
dengan penicilin injeksi dan sulfa
4. Scours (mencret)
Scours
adalah suatu gejala penyakit enteritis yang ditandai adanya peradangan usus,
scours banyak menyerang anak babi atau babi –babi muda.
Penyebab:
Untuk mengetahui
penyebab dan gejalanya secara khusus sangat sulit, karena sebenarnya scour itu
ada berbagai tipe yang masing2 penyebabnya tak sama. Akan tetapi perlu
diketahui bahwa yang mempercepat scours atau enteritis ini adalah karena
sanitasi kurang diperhatikan, kelembaban udara, kedinginan, alas kandang
kurang, makanan yang tak memenuhi syarat, kurang zat besi (anemia),
stress.
Tipe-tipe scours atau enteritis:
1. Non Infectious
Enteritis, jenis penyakit ini pertama-tama timbul akibat makanan yang tak
menjamin, terutama kekurangan vitamin B, yang mengakibatkan scours.
Walaupun scours ini tak berinfeksi (Non Infectious Scours) tetapi sangat
mengurangi daya tahan tubuh yang akhirnya mudah kena infeksi enteritis
dan penyakit lain.
2. I
a. Nonspectious Enteritis
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (tak
khusus oleh salah satu bakteri), yang sudah berjangkit akibat stress.
b. Necrotic Enteritis;
sering disebut NECRO yang disebabkan oleh bakteri Salmonella.
- Banyak
menyerang babi umur 2-6 bulan
- Kotoran
berbau busuk, dan berwarna agak hitam keabuan
- Kotoran
sering bercampur jaringan2 usus yang telah lepas.
c. Desentri
Yakni scours yang berinfeksi parah. Kadang2 penyakit ini
disebut BLOODY atau BLACK SCOURS, yang disebabkan oleh bakteri vibrio dan bisa
dari bakteri lain (salmonella bakteri). Bakteri ini mengakibatkan mencret
berdarah yang sangat membahayakan atau menimbulkan kematian.
d. Transmisible Gastro
Enteritis (T.G.E)
Yakni penyakit Enteritis yang disebabkan oleh virus. Babi
disegala umur bisa diserang TGE pada babi muda kematian akibat TGE bisa
mencapai 100%.
Pencegahan dan pengobatan:
· Menjaga
kebersihan kandang dengan menggunakan desinfektan (lysol, creolin, dsb) untuk
menyemprot dan kandang selalu kering.
· Terhadap
anak babi, hendaknya selalu diberi alas lantai dari rumput, brambut, serbuk
gergaji, dsb, yang selalu diganti agar mereka tetap hangat dan bersih.
· Makanan
diberi TM 10 dengan dosis 5-10 gram per 100 kg ransum, atau Aureomycin.
· Pengobatan
dengan:
- Sulmet
injeksi; Aureomycin Soluble Powder pada air minum.
- Aureomycin
selama 15 hari ( dosis biasanya ada petunjuk dari perusahaan)
- Antibiotic
lainnya (Penstrep, Penisilin, Terramycin, Sul-Q-Nox, Noxal)
5. White Scours (Mencret Putih)
Penyebab: Escherichia coli
Bakteri ini bisa masuk lewat tali pusat yang sakit
(infeksi). Dan biasanya babi kecil mudah menderita mencret putih akibat mereka
kedinginan, lantai lembab, makanan induk jelek, dsb. Atau anak babi terlampau
banyak menyusu.
Gejala:
· Kotoran
merupakan cairan yang berwarna putih seperti kapur.
· Tak
mau menyusu terhadap induk dan nampak sangat lemah.
· Kepala
ditindukkan
Pencegahan dan pengobatan:
· Kandang
diusahakan selalu kering dan hangat, lantai diberi alas dan sering ganti, tidak
sampai menjadi kotor ataupun basah akibat air kencing
· Makanan
diberi tambahan aureomycin, TM 10.
Catatan: White Scours biasanya diikuti penyakit anemia,
TGE, Necro, Desentri dan penyakit lainnya.
6. Cholera
Penyebab: Virus
Gejala:
· Temperatur
tubuh naik 104-1080F.
· Napsu
makan hilang dan lemah, sehingga tak mau makan tetapi minum cukup banyak
· Terhuyung-huyung
· Pada
tubuh bagian bawah (sekitar perut) berwarna merah keunguan seperti Erysipelas.
· Kadang2
seperti kedinginan yang menyebabkan babi berjejal-jejal atau saling berimpitan.
Pencegahan dan pengobatan:
Vaksinasi dengan Serum Anti Cholera Babi atau Rovac Hog
Cholera. Sesudah babi berumur 6 minggu, diulangi setahun sekali. Babi-babi dara
atau induk sebaiknya 3 minggu sebelum dikawinkan, sedangkan pejantan bisa
sewaktu-waktu.
7. Brucellosis ( Keguguran Menular)
Pada
babi, penyakit ini bisa kronis atau subkronis. Yang diserang alat reproduksi
(uterus, ambing, testis).
Penyebab: Brusella suis
Gejala:
· Sebenarnya
gelajanya sulit ditentukan karena sering tak jelas, dimana semua penderita itu
selalu mengalami abortus dan sebaliknya yang bukan Brucellosis pun bisa
abortus. Akan tetapi secara umum bisa dilihat tanda-tanda sbb:
· Keguguran,
anak mati didalam kandungan atau sangat lemah.
· Pada
jantan atau induk bisa steril yang sifatnya bisa sementara atau permanen;
kadang2 lumpuh pada kaki belakang; jantan ada gejala radang
testis.
Pencegahan dan pengobatan:
· Sanitasi
· Belilah
bibit yang bebas dari penyakit Brucellosis
· Vaksinasi
· Obat
belum diketemukan
8. Pneumonia (Penyakit Radang Paru-Paru)
Pneumoni:
suatu penyakit yang bisa menyerang segala binatang, termasuk ternak babi. Bila
tanpa pengobatan, 50-70%nmakan mati.
Penyebab: Mikroorganisme, virus, cacing paru-paru
(lungworms).
Gejala:
Yang mempercepat berjangkitnya penyakit ini ialah akibat
ternak stress (kedinginan, dll). Sehingga mudah terinfeksi yang menimbulkan
gejala-gejala sebagai berikut:
· Batuk-batuk,
pernapasan berbunyi dan terengah-engah, pernapasan cepat dan dangkal.
· Pada
penderita kaki nampak terbuka lebar.
· Konstipasi
· Napsu
makan hilang
· Temperatur
tubuh tinggi, moncong dan hidung panas serta kering
· Kulit
dan bulu kasar, kering.
Pencegahan dan pengobatan:
· Pemeliharaan
yang baik terutama kebersihan didalam kandang dan sekelilingnya.
· Yang
sakit ditempat yang bersih, dan tak berangin/
· Makanan
yang mudah dicerna dan diberi Aureomycin atau TM 10, guna mencegah infeksi pada
saat stress
· Pengobatan
dengan terramycin atau sulmet injeksi; agribon (mengandung sulfadimethoxine,
vitamin A dan K)
Catatan:
Dosis Agribon: 1 gr agribon per 10 kg berat badan, setelah
24 jam 0,5 per 50 kg berat badan setiap hari selama 3 hari berturut-turut atau
sampai sembuh.
9. Erysipelas
penyebab; Erysipelothrix insidiosa, bakteri ini sering terdapat pada usus kelenjar leher, radang empedu.
penyebab; Erysipelothrix insidiosa, bakteri ini sering terdapat pada usus kelenjar leher, radang empedu.
Gejala: penyakit ini ada 3 bentuk.
1. Akut
· Menyerupai
babi yang menderita cholera
· Temperatur
tubuh tinggi (40oC)
· Penderita
menyendiri selalu berbaring tetapi ada yang masih gesit dan bila
didekati merasa terganggu, lalu pindah tempat sambil teriak kesakitan
· Bila
berjalan, kaki menunjukkan kekakuan, terhuyung-huyung atau jatuh atau kadang2
lumpuh.
· Nafsu
makan turun atau tak makan sama sekali.
· Kotoran
keras, dan bagi babi muda encer
· Kulit
(diamond skin) nampak pada hari ke 2-3 sesudah inkubasi, yakni kulit luka
kecil, berwarna merah muda, kemudian menjadi ungu tua, bila diraba keras. Biasanya
pada bahu, samping tubuh dan perut.
· Sering
mendengkur, karena hidung bengkak.
· Diikuti
dengan kematian yang tiba-tiba.
2. Subakut
· Tanda-tandanya
seperti pada yang akut, tetapi tidak begitu ganas bila dibandingkan dengan yang
akut. Temperatur tak begitu tinggi, dan sering2 napsu makan masih normal.
· Beberapa
luka nampak seperti segi empat, apabila mengering, pada telinga, ekor, bisa
mengelupas.
· Bila
tak berkomplikasi, biasanya sembuh.
3. Kronis
· Yang
kronis biasanya mendapat serangan lokal seperti pada jantung atau persendian
lutut, tumit kaki belakang dan kuku, sehingga mengakibatkan kelumpuhan.
Pencegahan dan pengobatan:
· Karena
organisme itu dapat menyebar didalam tanah ataupun pada ternak, maka agak sulit
dilakukan pencegahan.
· Bila
ada yang menderita serangan penyakit tersebut, harus segera di isolasi.
· Obat
dengan serum Erysipelas (Susserin), injeksi subcutaneous atau intrapenous.
Dosis tergantung berat badan, 10-40 cc atau lebih
· Bisa
diberi sulfa, penicilin, streptomycin.
10. penyakit Mulut dan Kuku (Apthae Epizootticae = AE)
Penyakit
ini mudah menyerang pada babi, lembu dan kambing.
Penyebab: Virus, oleh karena itu cepat menular.
Gejala: Nampak perubahan pada mulut dan kuku
· Pada
mulut:
a. Selaput lendir dalam
mulut, bibir, langit-langit, lidah dan pada gusi timbul lepuh merah yang berisi
cairan kuning sesudah 2-3 hari.
b. Sering mulut keluar
ludah seperti benang bercampur lendir atau berbuih.
· Timbul
luka-luka diantara kuku dan kulit-kulit kaki, akibatnya pincang dan berbaring
saja.
· Kadang2
pada ambing timbul luka dan lepuh juga
· Temperatur
tubuh naik dan napsu makan hilang.
Pencegahan dan pengobatan:
· Semua
kandang beserta peralatannya harus selalu bersih, didesinfektir (cairan caustic
soda 2%)
· Ternak
yang mati akibat AE harus ditanam
· Vaksinasi
setahun sekali
· Obat
antibiotic (penicilin powder); obat khusus belum diketahui.
11. Penyakit Cacing Bulat (Ascarids = Roundworm)
Cacing
ini bentuknya bulat seperti cacing pada manusia. Bentuknya bulat seperti
pensil.
Cacing banyak menyerang pada babi-babi muda dan banyak
menimbulkan kematian.
Gejala:
· Timbul
gejala pneumonia, bila mendapat serangan larva hebat.
· Pertumbuhan
sangat lambat
· Anak
babi menjadi kurus dan perut buncit
· Mencret
dan napsu makan berkurang
· Selaput
mata pucat.
Pencegahan dan pengobatan:
· Kandang
harus bersih, dengan disemprot desinfektan (lysol,kreolin, yodofoor)
· Kalau
anak babi hendak dilepas, jangan dilepas ditempat yang biasa untuk mengumbar
babi-babi dewasa.
· Pengobatan
dengan piperazine yang dilarutkan air. Dosis tergantung berat badan: biasanya
ada keterangan dari perusahaan.
Catatan: siklus hidup cacing
Ascarids
1. larva
bersama makanan dan air minum masuk pada tubuh babi.
2. Telur berada dalam usus
halus. Dari usus terus menembus dinding usus, ikut aliran darah
menuju hati.
3. Dari hati, larva masuk
atau menuju kejantung bersama aliran darah.
4. Dari
jantung terus ke paru-paru dan menjadi lebih dewasa.
5. Sesudah beberapa hari
berada di paru-paru, larva masuk lubang pernapasan. Dari sini
dikembalikan (ditelan) terus menuju keperut dan usus halus. Pada usus
halus mereka tinggal menetap menjadi dewasa dan bertelur.
6. Telur
keluar bersama kotoran,
7. Telur diluar tubuh,
tahan terhadap lingkungan luar. Ditempat yang basah dan hangat, telur-telur
tadi menetas menjadi larva-larva kecil dan menunggu kesempatan baik masuk
kedalam tubuh.
12. Scabies (kudis)
Penyebab: Semacam kutu kecil, yang tak terlihat oleh mata.
Ada 2 macam kutu, yakni:
· Menyebabkan
kulit yang digigit itu berlubang, merusakkan kulit dan kuku itu mengeluarkan
racun.
· Menggigit,
terus menghisap darah tanpa membuat lubang pada kulit.
Sering keduanya berkombinasi, sehingga mengakibatkan
penderita menjadi lebih parah.
Penyakit ini mudah berjangkit atau menular pada babi muda
ataupun babiyang kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan.
Tanda-tanda:
· Penderita
makannya tidak sebagaimana semestinya, agak berkurang, sehingga pertumbuhan
kurang normal.
· Nampak
suatu goresan yang gatal, karena kutu menembus kulit.
· Permukaan
kulit yang sakit timbul keruping yang tebal; keras, kencang dan kulit berkerut
(melipat).
Pencegahan dan pengobatan:
· Ternak
yang sakit harus diisolasi, supaya tak menular kepada yang lain.
· Kandang
harus dibersihkan, disemprot atau didesinfektan .
ppp pengobatan ;
suntik dengan ivomec,
Lebih Baik mencegah dari pada mengobati..........
video cara mengukur lemak pada ternak babi